Ketersediaan Pasokan dihadirkan untuk mengurangi ketergantungan pada daerah lain, Pemkot Kendari memperluas Gerakan Kendari Berkebun di area permukiman dan perkantoran.
Gerakan ini mendorong masyarakat menanam tanaman hortikultura dan sayuran sendiri. Selain itu, pemerintah sedang menyiapkan pembangunan kawasan agrowisata seluas 12 hektare untuk urban farming, yang diharapkan dapat menjadi sumber pasokan pangan mandiri di masa depan.
Selanjutnya Kelancaran Distribusi, dimana pemerintah berencana menyusun Kerja Sama Antar Daerah (KAD) untuk komoditas beras.
“Kerja sama ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan pasokan beras yang berkelanjutan,” ujar Siska.
Melalui KAD dengan Bulog serta kabupaten sentra produksi beras seperti Konawe dan Konawe Selatan (Konsel), distribusi akan lebih terjamin dan stabil.
Kemudian Keterjangkauan Harga. Strategi ini diwujudkan melalui 115 Kios Pangan Digital yang berfungsi sebagai percontohan harga beras SPHP. Kios ini berperan penting dalam menyediakan akses mudah dan harga yang terkendali bagi masyarakat.
Lalu terakhir Komunikasi Efektif. Pemkot Kendari menerbitkan Surat Keputusan (SK) untuk memantau dan mengevaluasi penyaluran beras SPHP.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah praktik kecurangan oleh pengecer dan memastikan beras sampai ke tangan masyarakat dengan harga yang sesuai.
Tantangan dan Harapan
Meskipun Kota Kendari berhasil mencatatkan inflasi tahunan terendah di Sultra pada Juli 2025, ancaman inflasi tetap mengintai. Pemicu utama inflasi, yaitu kelangkaan beras SPHP dan gangguan produksi komoditas hortikultura seperti kangkung, tomat, dan cabai rawit, menjadi tantangan yang harus diatasi.
Menanggapi hal ini, Edwin Permadi menawarkan solusi inovatif yakni berupa pemanfaatan rumah semai dan greenhouse berbasis teknologi digital.
Pendekatan ini diharapkan dapat mengatasi gangguan produksi akibat faktor cuaca atau lainnya, sehingga pasokan komoditas hortikultura bisa lebih stabil.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa Kota Kendari tidak hanya bereaksi terhadap inflasi, tetapi juga membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat.
Dengan sinergi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan Bulog, peluncuran Kios Pangan Digital dan strategi 4K diharapkan tidak hanya menstabilkan harga, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi Sultra yang lebih efisien dan tangguh.
Penulis: Yeni Marinda
Discussion about this post