Kawasan ini juga memiliki banyak titik rawan yang sewaktu-waktu dapat meledak. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat berujung pada konflik terbuka yang membahayakan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.
Di tengah berbagai tantangan tersebut, dunia dan kawasan memerlukan kepemimpinan yang kuat dan dapat menggelorakan semangat kerja sama dan kolaborasi, yaitu kepemimpinan yang menyatukan, bukan memecah belah.
Kemudian tentunya kepemimpinan yang fokus mencari solusi, dan bukan memperuncing masalah. Tema “Leadership in a Challenging World” itu sendiri merefleksikan kontribusi Indonesia dalam memimpin dunia dan kawasan.
Sebagai Presiden G20 tahun 2022, menurut Menlu, Indonesia berhasil membangkitkan kembali semangat kerja sama dan kolaborasi global. KTT G20 di Bali menghasilkan Leaders’ Declaration yang merefleksikan komitmen bersama G20 untuk berkolaborasi mengatasi tantangan global.
Untuk pertama kalinya, KTT menghasilkan concrete deliverables yang membawa manfaat nyata bagi rakyat, khususnya di negara-negara berkembang.
Dikatakannya pula bahwa tahun 2023 Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN. Indonesia ingin memastikan kesatuan dan sentralitas ASEAN agar dapat terus berperan sebagai jangkar perdamaian dan kemakmuran kawasan.
Indonesia juga ingin mewujudkan ASEAN yang tangguh menghadapi berbagai tantangan global serta menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Tidak hanya di G20 dan ASEAN, Indonesia juga memainkan peran pentingnya di berbagai forum internasional untuk menjadi solusi dan bridge builder dalam menghadapi berbagai tantangan global.
Adam Malik Awards
Discussion about this post