“Harapannya, ini menjadi pendorong kebangkitan ekonomi masyarakat sekitar hingga nasional. Dan saya berharap ini akan terus bergerak dan menggairahkan event-event yang sudah mulai,” kata Sandiaga.
Optimisme itu terlihat dari antusiasme peserta yang ikut di MesaStila Rails to Trails 16 K. Tercatat, ada 256 peserta yang mengikuti ajang lari lintas alam tersebut. Ia juga menyebut kapasitas peserta pada tahun ini dibatasi 50 persen, sesuai dengan aturan protokol kesehatan yang berlaku.
Lebih lanjut, Sandiaga mendorong pihak penyelenggara event dapat berinovasi untuk mencari trail yang melewati desa wisata, agar dapat jadi momentum memperkenalkan program unggulan Kemenparekraf yakni desa wisata.
“Ke depan saya minta pihak penyelenggara untuk mencari trail yang bisa melewati desa wisata yang ada di sekitar rute kita, untuk mengembangkan selain sport tourism, sekaligus program unggulan kita yaitu desa wisata,” ujar Sandiaga.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI), Bima Arya Sugiarto, mengatakan akan mendukung pengembangan wisata olahraga di Indonesia untuk turut membangkitkan perekonomian Indonesia pascapandemi.
“Kita akan dukung wisata olahraga di Indonesia. Kita juga akan banyak bersinergi dan berkolaborasi dalam pengembangan ajang wisata olahraga ini, seperti membuat standarisasi dalam penyelenggaraan ajang wisata olahraga lari,” ujarnya.
Discussion about this post