“Mereka sangat social media savvy, di sana yang main apa? Tik-tok ternyata, kita ikut untuk promosikan. Kedua akses masuk flight yang bisa langsung ke Bali, bagaimana caranya visa juga mudah, dan tentu saja memberikan pelayanan terbaik,” Ni Made Ayu menambahkan.
Indonesia, katanya, memiliki pengalaman yang baik dalam manajemen krisis selama pandemi Covid-19 yang diiringi dengan peningkatan masif CHSE Certified Destination. Selain itu, rasio tingkat vaksinasi per populasi yang relatif tinggi, sehingga Indonesia optimistis menyambut wisman Tiongkok dengan baik.
“Semoga dengan kedatangan ke Bali ini berdampak bagi kebangkitan pariwisata Indonesia termasuk Bali sebagai pintu gerbang utama di Indonesia,” ujar Ni Made Ayu.
Ditempat yang sama, Gubernur Bali, I Wayan Koster mengatakan, jumlah wisatawan dari Tiongkok di 2019 mencapai 1,2 juta kunjungan, nomor dua terbesar setelah wisman dari Australia.
Ia berharap hadirnya wisman Tiongkok dapat membangkitkan pariwisata Indonesia, dan Bali khususnya.
“Tahun 2022 kira-kira baru mencapai 37 persen dari situasi normal di tahun 2019. Mudah-mudahan tahun ini bisa mencapai target paling tidak 4,5 juta kunjungan wisman,” kata Koster.
“Olehnya mari bekerja keras bersama pemerintah pusat, Kemenparekraf, Kemenhub, Kemenkumham, Pemprov Bali dan juga tentunya pihak maskapai agar memberikan layanan terbaik untuk para wisman yang berkunjung ke Bali,” Koster memungkas.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post