Jika dilihat dari bentuk, kripik ini berbentuk bulat dan berwarna putih. Produk getas ini sangat popular dikalangan masyarakat Pulau Bangka, dan sering dijadikan oleh-oleh bagi para Pelancong yang mengunjungi Pulau Bangka.
Untuk mendapatkannya pun tak sulit. Ada banyak toko di pulau itu yang menjajakan jenis produk ini. Karena itu, Menteri Sandiaga berjanji akan terus mendampingi sentra industri tersebut hingga produk mereka bisa bersaing ditingkat Nasional.
Upaya tersebut kata Sandi, nantinya dapat menghasilkan produk berkualitas dan berkelanjutan serta memiliki jangkauan pasar yang lebih luas.
“Saya sangat terkesan oleh Desa Kurau Barat ini, kita melihat sentra olahan industri kecil menengah yang sudah mampu membuka begitu banyak lapangan kerja dan membangkitkan ekonomi. Kita melihat ada kesempatan untuk meningkatkan kualitas produk mereka dengan menghadirkan program-program pemerintah yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” ujar Menparekraf Sandiaga dalam rilis Kemenparekraf, Kamis 21 April 2022.
Salah satu pelatihan dan pendampingan yang akan disiapkan Sandiaga adalah bedah desain kemasan atau dengan istilah BEDA’KAN, yakni pelatihan-pelatihan tentang pemasaran dengan memanfaatkan platform digital.
Dalam kesempatan itu, Menteri Sandi mendengar keluhan para pelaku UMKM ekraf Desa Kurau Barat yang menyampaikan bahwa pemasaran dengan memanfaatkan sosial media menjadi salah satu kendala yang mereka hadapi saat ini.
“Kami gerak cepat, konkret. Saya tadi langsung memberikan arahan kepada Deputi (Muhammad Neil Imam-Deputi Bidang Produk Kreatif dan Ekonomi Digital) untuk menerapkan program bedah desain kemasan dan program lainnya seperti AKI di Kurau Barat,” kata Sandiaga.
Dengan begitu diharapkan produk-produk yang dihasilkan para pelaku ekraf di sentra industri olahan hasil laut Desa Kurau Barat itu bisa semakin masif dan luas pemasarannya. Tidak hanya dikenal di Bangka, tapi juga bisa dipasarkan ke daerah-daerah lain seperti Jakarta dan Bali.
Discussion about this post