Rute ini melintasi jalur sempit di tepi tebing, melewati desa-desa kecil, dan menawarkan pemandangan yang menakjubkan sepanjang perjalanan. Pengalaman mendaki di sini tidak hanya tentang fisik, tetapi juga tentang spiritual, karena para pendaki sering kali merasakan kedekatan dengan alam dan refleksi diri yang mendalam selama perjalanan.
“Desa-desa kecil yang terletak di sepanjang jalur pendakian juga menambah daya tarik Tiger Leaping Gorge,” ungkap Li Imellya ditemani Li Claudia Chandra, Nina Nathalia, dan Kwin Fo serta Ratna Fefe.
Desa-desa seperti Qiaotou dan Walnut Grove menyediakan tempat istirahat dan akomodasi bagi para pendaki. Wisatawan dapat merasakan kehidupan lokal masyarakat Naxi yang tinggal di desa-desa ini, menikmati makanan tradisional, dan berinteraksi dengan penduduk setempat yang ramah.
Kehangatan dan keramahan masyarakat setempat memberikan kesan yang mendalam bagi para pengunjung dan menambah nilai budaya dalam pengalaman wisata mereka.
Keberadaan flora dan fauna yang kaya di sekitar Tiger Leaping Gorge juga menjadi daya tarik tersendiri. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang unik dapat ditemukan di daerah ini, termasuk beberapa spesies langka.
Para pecinta alam dan fotografer akan menemukan banyak hal menarik untuk dieksplorasi dan diabadikan. Keanekaragaman hayati ini menjadikan Tiger Leaping Gorge sebagai tempat yang menarik bagi mereka yang ingin menjelajahi lebih dalam tentang alam dan ekosistem pegunungan.
Tiger Leaping Gorge juga merupakan bagian dari Kawasan Cagar Alam Tiga Sungai Paralel, yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Discussion about this post