“Semua terekam oleh mata, telinga dan otak saya,” katanya dalam sesi tanya jawab.
Dengan semangat menggebu untuk membuat reportase, walaupun didera rasa lelah, karena semalaman tidak tidur, dia berangkat ke kantornya di Jalan Sangaji 11, Jakarta Pusat.
Namun laporan yang dia banggakan, karena eksklusif dan membuat jantungnya berdegub kencang ternyata tidak muncul di koran keesokan hari.
“Semua surat kabar dilarang memberitakan,” ujarnya.
Dunia Usaha
Oesodo kemudian terjun dalam dunia usaha dan berhasil membangun bisnis. Namun, dalam perjalanan terjadi kudeta di perusahaannya, terutama ketika dia lebih fokus mengikuti pemilihan bupati Ngawi tahun 2005.
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Usahanya bangkrut dan gagal pula dalam pemilihan bupati. Dia baru bisa bangkit lagi setelah berjuang sekitar 10 tahun.
Kolaborasi Jawa-Batak
Oesodo menikah dengan gadis Batak Karo Ertina Purba yang bekerja di kantor walikota Jakarta Utara setelah masa pacaran delapan tahun.
Discussion about this post