Oleh: Luthfiah Jufri, S.Si, M.Pd
Pernikahan merupakan nikmat paling agung dan mulia yang dianugerahkan Allah SWT kepada hamba-Nya. Setiap insan pasti berharap bisa meraih kenikmatan itu. Namun, apalah arti pernikahan jika kenikmatan yang dinginkan tidak sesuai harapan sehingga perceraian pun terjadi untuk mengakhiri ‘penderitaan.’
Tentunya ini menjadi perhatian bersama, ada apa dengan pasangan suami istri saat ini? Apalagi jika pasangan tersebut adalah pasangan keluarga Muslim. Bukankah Islam justru menjadikan keluarga sebagai benteng pertama untuk mencetak generasi terbaik?
Di Kendari misalnya setiap bulannya bisa mencapai 61 kasus, ini terbilang cukup tinggi. Mirisnya, kasus perceraian justru melanda pasangan umur 20-35 tahun dengan usia pernikahan masih seumur jagung alias belum begitu lama kisaran satu tahun atau lebih.
Hal tersebut diungkapkan oleh Panitera Pengadilan Agama (PA) Kendari, Hj. Suhartina, MH. Dia mengatakan, perceraian didominasi oleh pasangan-pasangan yang masih muda, dan hampir setiap hari ada saja yang menggugat cerai. (Telisik.id, 7/3/2022).
Ini menunjukkan bahwa pernikahan membutuhkan banyak persiapan, bukan hanya soal materi, tetapi juga sikap dan mental dari seseorang harus betul-betul siap. Modal cinta dan materi bukanlah hal utama dalam membina rumah tangga karena cinta akan tumbuh dengan sendirinya dan rezeki akan terbuka lebar setelah aqad nikah.
Setiap keluarga seharusnya memiliki landasan berpikir dalam menjalankan bahtera rumah tangganya yaitu menjadikan Islam dengan seperangkat aturannya sebagai pondasi hidupnya. Sehingga untuk mengambil keputusan terkait konflik yang dihadapi dalam rumah tangganya betul-betul telah menghadirkan Allah sebagai penolongnya.
Hakikatnya kehidupan keluarga muslim adalah kehidupan yang bahagia dan tenteram. Sebab, Allah SWT menetapkan atas diri manusia kasih sayang sesama. Allah menghadirkan rasa cinta dan sayang dalam ikatan pernikahan.
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
Discussion about this post