Nama “Monumen Pers Nasional” ditetapkan 1973 dan lahannya disumbangkan ke pemerintah tahun 1977. Monumen Pers Nasional resmi dibuka 9 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto.
Kepala Monumen Pers Nasional Widodo Hastjaryo menyatakan Monumen Pers Nasional (MPN) Kota Solo, Jawa Tengah saat ini telah mengalami revitalisasi sehingga menjadi lebih modern dengan teknologi-teknologi menarik perhatian para pengunjungnya.
Setelah lebih dari satu abad, kata Widodo, kini sudah waktunya MPN menjadi lebih modern. Membuat setiap informasi yang berkaitan dengan pers dapat dipahami oleh masyarakat luas. Karena pers di Indonesia merupakan salah satu pilar demokrasi yang sangat penting dalam jalannya suatu pemerintahan
“Dahulu MPN lebih terlihat gelap dan serba kuno, kini semuanya akan lebih digital,” kata Widodo Hastjaryo.
Menurut Widodo, penyajian informasi yang dahulu berupa teks dokumen, korban maupun majalah saat ini bertransformasi menjadi digital. Dengan pemanfaatan teknologi ini, segala jenis informasi akan lebih mudah diakses oleh masyarakat dan membuat dampak positif.
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post