Sementara itu, Moses Manuputty mengatakan, ide Digischolar berawal dari keresahan yang dialaminya sendiri ketika mencoba mendaftar beasiswa.
Perjalanan Moses mendapatkan peringkat pertama tidak didapat dengan mudah begitu saja. Insiden putusnya Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) yang menyebabkan penurunan layanan internet pada Mei 2021 lalu sempat membuat proses seleksi tertunda.
Pelajar SMP di Muna Mulai Divaksin Covid-19 https://t.co/pJWGFPiW0d
— Penasultra.id (@penasultra_id) August 26, 2021
Selain itu, tepat di hari ketika jadwal presentasi saat sesi 135 besar berlangsung, Moses mendapatkan berita duka, ibunda tercintanya berpulang. Setelah berunding dengan panitia, presentasi yang semula dijadwalkan pada siang hari akhirnya diundur menjadi malam hari.
“Saya sempat gelisah untuk terus maju melanjutkan presentasi atau mundur. Karena pikiran saya juga masih berkecamuk pada saat itu. Akhirnya saya memutuskan untuk tetap maju, meskipun masih blank, yang penting sudah maju terlebih dahulu.” kata Moses.
Menuritnya, dengan mengikuti program IndonesiaNEXT season 5 ini, ia menjadi lebih percaya diri dalam mengutarakan pendapat.
Ia berharap dengan pencapaiannya menjadi yang terbaik di tingkat nasional, dapat membangkitkan motivasi dari mahasiswa di wilayah Indonesia Timur lainnya.
Discussion about this post