“Saya maju menjadi kandidat ketua mewakili pemikiran-pemikiran alternatif untuk merubah kebiasaan. Jadi kontestasi ini tentang ide, tentang gagasan serta bagaimana cara kita mengeksekusinya,” jelas Isra.
Ia mengatakan, setiap alumni pasti bangga menjadi bagian dari sejarah Smansa Kendari. Olehnya, forum ikatan alumni ini penting sebagai ruang kolaborasi dan setiap alumni wajib berkontribusi didalamnya.
“Inilah yang ingin lakukan, perbaikan dan mengajak alumni agar bisa ikut berkontribusi dalam menjadikan Smansa yang lebih baik,” terang Isra.
Setiap alumni, katanya, harus saling berempati dan menginspirasi, karena itu merupakan landasan penting untuk membangun budaya unggul. Untuk mewujudkannya perlu pemicu berupa kreatifitas dan inovasi.
“Ini yang kita perlukan. Sebab mubes bukan tentang sebuah pertarungan memang dan kalah semata, apalagi ini forum terdidik. Maka kita lebih bertarung pada ide dan gagasan yang kreatif dan inovatif,” beber Isra.
Ketua Kontak Kerukunan Sosial (K2S) Smansa Kendari ini berharap, pelaksanaan mubes nanti dilalukan secara profesional, transparan dan mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi.
Discussion about this post