<p style="text-align: left;"><strong>PENASULTRA.ID, KENDARI-</strong> Sosok Andi Sumangerukka yang dikenal ASR ternyata telah mampu memikat hati kalangan masyarakat di bumi anoa.</p> Betapa tidak, karakter ramah, tidak sombong dan sederhana alias low profile itu yang selama ini tertanam dalam diri ASR. Kini, ia mulai mendapat simpati yang tidak saja datang dari kalangan pemuda, akademisi dan birokrasi. Namun, kalangan politisi pun ikut terpikat atas kepribadian jenderal kota lama Kendari itu. Salah satunya adalah Muhlis, seorang politisi dari partai Gerindra. Muhlis yang kini menjabat sebagai Ketua dewan pimpinan cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Konawe Selatan itu ternyata banyak tahu tentang seberapa getir perjuangan Andi Sumangerukka menempuh hidup hingga mampu menjadi seorang Jenderal berbintang dua. Ia bahkan mengetahui dimana ASR dilahirkan, di sekolahkan hingga ia tumbuh dewasa. Muhlis bercerita pengalaman sosok Mayor Jenderal TNI (Purn) Andi Sumangerukka dimulai sejak ia dibesarkan dan sekolah di Kota Lama Kendari. "Puang Andi, itu sapaannya dia, dan memang terlahir dari keluarga TNI, pantas saja ia tak mau ketinggalan dan terus melanjutkan pendidikannya hingga mampu menjadi pemimpin dan menjabat sebagai Kepala Bin Daerah (Kabinda)), Danrem dan Pangdam," cerita Muhlis ke awak media ini beberapa waktu lalu. Bagi Muhlis, ASR adalah sosok yang tidak sombong dan ramah. Sikap yang rendah hati dan tidak menampakkan kehebatannya di depan umum. <blockquote class="instagram-media" style="background: #FFF; border: 0; border-radius: 3px; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0; width: calc(100% - 2px);" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/reel/CaxD-N5pRzK/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14"> <div style="padding: 16px;"> <div style="display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div> </div> </div> <div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display: block; height: 50px; margin: 0 auto 12px; width: 50px;"></div> <div style="padding-top: 8px;"> <div style="color: #3897f0; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: 550; line-height: 18px;">View this post on Instagram</div> </div> <div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"> <div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div> </div> <div style="margin-left: 8px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg);"></div> </div> <div style="margin-left: auto;"> <div style="width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div> </div> </div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div> </div> <p style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;"><a style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" href="https://www.instagram.com/reel/CaxD-N5pRzK/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" target="_blank" rel="noopener">A post shared by Penasultra.id (@penasultra.id)</a></p> </div></blockquote> <script async src="//www.instagram.com/embed.js"></script> "Bagi saya sosok low profile adalah predikat yang sangat cocok disematkan untuk orang-orang yang terlihat sederhana dalam banyak kelebihan dan prestasi seperti yang ASR miliki. Jadi, ASR itu figur low Profile untuk Sultra Masa kini," imbuhnya. Lanjut Muhlis, sosok ASR menurutnya ialah pria yang mudah berbaur, mulai dari tongkrongan warung kopi sampai diskusi dengan para pejabat. “Walau ia mantan Pangdam, untuk menjumpainya tidaklah sesulit menemui penjabat teras di negeri ini," terangnya. Menurut Muhlis, di setiap ajang kontestasi menjelang pemilihan kepala daerah, sering kali para kandidat menunjukkan dirinya sebagai low profile. Seolah-olah ingin menampakkan diri sebagai sosok yang baik agar dicintai banyak orang. Kata dia, untuk masalah tersebut diakuinya lebih tepat masuk pada pencitraan diri ketimbang sikap low profile yang sebenarnya. “Saya tidak mengatakan pencitraan diri itu tidak baik, tetapi sering kali banyak orang yang hanya terlihat baik di waktu tertentu saja agar menarik simpati orang lain demi untuk memenuhi keinginannya. Terlepas dari niat apapun yang ada di dalamnya, kita hanya bisa berprasangka baik,” tukasnya. Muhlis merasa terinspirasi dengan dua sosok pemimpin yang menyandang status low profile yakni Rasulullah SAW dan Mahatma Gandhi. Dua pemimpin ini memiliki banyak kelebihan tetapi tidak bersikap arogan dan mau berbaur dengan siapa saja. Dimana, Rasulullah Muhammad SAW yang berperang tanpa membakar pepohonan, kebun, perempuan, dan anak-anak di tanah lawannya. Bahkan Nabi Muhammad juga pernah dihina oleh wanita yang buta saat sedang menyuapi wanita tersebut tetapi tetap tersenyum dan menyuapinya makanan setiap hari. Lalu, Mahatma Gandhi yang melangsungkan perang tanpa adanya kekerasan dengan cara yang sederhana dan penuh kasih. “Intinya, sikap low profile pemimpin dan calon pemimpin sangat dibutuhkan di saat dan kondisi apapun, sehingga bisa berkembang lebih baik,' Muhlis memungkas. <strong>Penulis : Supyan </strong> <strong>Editor : Jamil</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/-SLY-qSzjtU
Discussion about this post