Menurutnya, ini menarik, tetapi yang lebih penting adalah gagasan dari semua calon menjadi satu kekuatan bersama membangun pemuda di Sultra. Salah satu problem didepan mata saat ini adalah konflik dan kesenjangan selalu dikapitalisasi dalam bentuk konflik SARA. Tentunya ini butuh gagasan dan tindak lanjut bersama
“Keempat, share peran dan kolaborasi khususnya pasca Musda. KNPI ini kan wadah OKP-OKP di Sultra. Gerakannya tidak boleh elitis dan jalan sendiri. Perlu kolaborasi sesuai dengan khas masing-masing OKP,” tuturnya.
“Bahkan saya tantang, setelah selesai Musda apa yang bisa dikolaborasikan dengan GP Ansor Sultra. Kami memiliki 2000 lebih kader di kabupaten kota siap berkolaborasi untuk kemasalahan pembangunan dan masyarakat Sultra,” ulasnya.
Tambah dia, dari empat poin itu, yang tak kalah pentingnya adalah protokol kesehatan. Ia justru cukup kaget mendengar hasil verifikasi total pemilik suara sebanyak 180 (OKP+DPD II). Inikan belum pendamping peserta penuh, dan peninjau.
“Saya khawatir jangan sampai terjadi lonjakan peserta karena euforia sudah segitu menggemahnya di media. Mestinya dibatasi dan dengan Prokes yang tegas. Kita bersyukur saat ini masuk dalam zona hijau. Namun posisi itu harus kita jaga dengan kesadaran dan komitmen kita bersama keluar dari pandemi Covid-19,” jelasnya.
“Terakhir, mari kita dukung dan kita doakan semoga Musda bersama XV KNPI Sultra berjalan dengan lancar dan sukses sesuai harapan pemuda,” pungkas Dais.
Penulis: Basisa
Discussion about this post