PENASULTRAID, BANDUNG – Duo vokal folk asal Bandung, Nalara resmi memperkenalkan diri ke publik lewat single debut berjudul “Pandai Meniru”. Debut tersebut dirilis hari ini melalui label musik Big Records Asia.
Lagu ini menjadi perkenalan pertama dari dua hati—Indra Indriyadi dan Ditha Ramalia—yang memilih musik sebagai medium untuk menyuarakan kisah dan rasa.
“Pandai Meniru” mengangkat cerita tentang seseorang yang terus-menerus dimanfaatkan perasaannya—dianggap sebelah mata dan hanya dijadikan tempat pelampiasan, tanpa kejelasan hubungan.
Seiring waktu, ia mulai sadar bahwa apa yang ia perjuangkan tidak akan pernah menjadi miliknya. Sebuah cerita tentang cinta yang tak setara, dan kesadaran untuk berhenti berharap.
Disusun dalam balutan musik folk yang sederhana namun emosional, Pandai Meniru diproduksi oleh Sunu Prasasti, sosok produser musik yang dikenal atas sentuhan musiknya yang kuat secara naratif dan atmosferik.
Kolaborasi ini menjadikan lagu ini terasa sangat personal, dengan dinamika yang selaras dengan isi liriknya.
“Lagu ini kami tulis sebagai bentuk refleksi atas pengalaman banyak orang—dimanfaatkan perasaannya, dijadikan pelampiasan, tapi terus bertahan karena cinta,” ujar Indra Indriyadi, salah satu personel Nalara dalam keterangannya, Kamis 29 Mei 2025.
“Kami ingin lagu ini menjadi penguat bagi siapa pun yang pernah berada di posisi itu. Pandai Meniru adalah suara dari mereka yang tulus tapi tersakiti,” Ditha Ramalia menambahkan.
Langkah Nalara. tidak berhenti di audio saja. Sebuah video musik untuk Pandai Meniru telah rampung digarap dan dijadwalkan rilis 6 Juni 2025, tepat tujuh hari setelah perilisan audio.
Discussion about this post