Peserta napak tilas hingga batas akhir pendaftaran sebanyak 152 tim dengan jumlah personel 760 orang, yang berasal dari seluruh Indonesia, pelajar SMA/SMK, dan masyarakat setempat.
Rute yang dijalani peserta terdiri dari sembilan pos, dan pada masing-masing pemberhentian peserta diharuskan mengisi kuis yang berhubungan dengan sejarah heroisme Sultan Himayatuddin (Oputa Yii Koo).
“Akan ada acara Festival Nasi Bambu di Desa Wasamba’a dan kegiatan adat di puncak Gunung Siontapina bersama peserta. Panitia menyediakan hadiah total ratusan juta rupiah untuk keseluruhan perlombaan tersebut,” ujar Asrun Lio.
Adapun kegiatan pameran, sebanyak 80 stand yang disiapkan panitia pelaksana telah terisi oleh peserta, yang terdiri dari dinas/instansi pemerintah, perusahaan daerah dan nasional, pelaku usaha kecil menengah, dan penyedia jasa keuangan.
Gubernur Sultra, Ali Mazi mengungkapkan setidaknya tiga tujuan dari kegiatan pameran. Pertama, mensosialisasikan program pembangunan dan menginformasikan serta memaparkan hasil pembangunan yang telah dicapai oleh pemerintah provinsi dan kab/kota se Sultra.
Kedua, membangkitkan animo, atensi dan hasrat bagi dunia usaha di Sultra. Ketiga, mengenalkan dan mempromosikan berbagai potensi pembangunan daerah, pariwisata dan hasil-hasil kegiatan ekonomi kreatif, sekaligus memberikan hiburan dan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan potensi-potensi seni dan budaya di Sultra.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat mengetahui dan merasakan, sekaligus semakin terdorong untuk lebih aktif berperan dalam proses pembangunan daerah,” kata Ali Mazi.
Terkait dengan Napak Tilas Oputa Yi Koo, Gubernur Ali Mazi mengungkapkan napak tilas diselenggarakan untuk mengingatkan generasi Sulawesi Tenggara (Sultra) khususnya, tentang nilai-nilai perjuangan Oputa Yi Koo.
Discussion about this post