PENASULTRA.ID, WAKATOBI – Pemda Kabupaten Wakatobi sukses melakukan uji coba budidaya udang vaname. Hal itu terbukti dengan adanya panen perdana yang dilakukan secara parsial dengan hasil memuaskan di Kawasan Sentra Bisnis Perikanan Terpadu (SBPT) Desa Numana, Wangi-wangi Selatan, Jumat 4 Februari 2022.
Menariknya saat panen parsial tersebut, udang vaname sebanyak 56 kg terjual senilai Rp 12.650.000 melalui lelang yang dilakukan para pengelolah. Udang m memiliki nilai ekspor tersebut dibeli dengan harga yang cukup tinggi mulai Rp 200.000/kg sampai Rp1 juta/kg oleh para undangan yang hadir.
Adapun tujuan panen parsial tersebut adalah untuk mengurangi kepadatan udang dalam tambak sehingga mendorong pertumbuhan udang lebih cepat. Panen parsial akan dilakukan dua kali sebelum tiba massa panen total rencananya dilakukan Maret depan.
Pendamping budidaya udang vaname, Supriansyah mengatakan normalnya masa panen udang vaname yang baru diuji cobakan di Wakatobi 12 Februari 2022.
Namun, udang tersebut mengalami pertumbuhan yang cepat sehingga pihaknya memutuskan melakukan panen lebih awal sebelum waktu yang direncanakan tiba dengan tujuan untuk mengurangi kepadatan.
“Rencana awal panen parsial akan kita lakukan 12 Februari tapi karena udang itu mengalami pertumbuhan yang cepat maka panen parsial kita majukan tanggal 4 Februari karena sudah padat. Adapun pengaruh pertumbuhan udang cepat disebabkan kualitas air laut dimiliki Wakatobi sangat baik,” kata Supriansyah saat di wawancarai usai melakukan panen parsial bersama Pemda Wakatobi.
“Normalnya diusia panen ini, size udang 120 ekor/kg. Namun karena pertumbuhannya sangat baik sehingga bobot udang menjadi 100 ekor/kg,” tambah Supriansyah.
Anca sapaan akrab Supriansyah menjelaskan, dalam panen parsial udang yang dipanen sekitar 20 persen dari 30 ribu lebih yang tebar dalam tambak berdiameter 10 ini. Diperkirakan hasil panen budidaya udang vaname secara keseluruhan memiliki bobot sebesar 960 kg dengan nilai jual sekitar Rp 72 juta.
“Kalau kita hitung biaya operasional hingga massa panen total sebanyak Rp 34 juta. Maka keuntungan bersih pembudidaya sekitar Rp 38 juta,” ulasnya.
Discussion about this post