“Saya yakin semua juga tahu sejarah perjalanan pak Hoegeng yang memimpin dengan kesederhanaan dan bersahaja serta dekat dengan anak buah. Tentunya ini menjadi suri tauladan bagi kami dan menjadi patokan kami untuk para pemimpin berikutnya untuk mencontoh beliau. Saya yakin menjadi sosok panutan bagi kita semuanya,” katanya.
Pada peresmian tersebut, Panglima TNI naik ke atas panggung untuk bersama-sama menekan tombol tanda peresmian, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti Monumen Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso. Usai penandatanganan prasasti, Laksamana TNI Yudo, Jenderal Polisi Sigit dan pejabat tingkat Provinsi Jateng, Polda Jateng, Kodam IV/Diponegoro dan Kota Pekalongan serta jajaran melakukan foto bersama di depan monumen tersebut.
Dalam acara itu juga dilaksanakan bakti kesehatan, Panglima TNI berkesempatan untuk berbincang dengan masyarakat yang sedang menunggu untuk memeriksakan kesehatannya dan memberikan bantuan secara simbolis paket sembilan bahan pokok kepada masyarakat yang hadir.
Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso lahir di Pekalongan, 14 Oktober 1921 dan merupakan Kapolri ke-5 (1968 s.d. 1971) yang sebelumnya juga pernah berkarir di Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah.
Discussion about this post