<strong>PENASULTRA.ID, BAUBAU</strong> – Keseriusan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi untuk membangun program besar di Kota Baubau patut diapresiasi. Pasalnya, Kota Baubau merupakan salah satu daerah di Sultra yang dipadati banyak pengunjung. Keseriusan itu dibuktikan dengan kunjungan kerja (kerja) selama lima hari di pulau Buton salah satunya Kota Baubau. Dihari pertama kunker di Baubau, Gubernur Ali Mazi menyampaikan sejumlah program yang akan dibangun di Kota Baubau. Tentunya kehadiran gubernur Sultra Ali Mazi bersama rombongan memiliki dampak positif bagi pemerintah daerah (Pemda) Kota Baubau. Pasalnya, sejumlah infrastruktur yang telah menjadi program Ali Mazi bakal dibangun. Hari kedua kunjungan kerja (kerja) di pulau Buton yakni Kota Baubau dan Kabupaten Buton, Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi diawali dengan sarapan pagi di Rujab Walikota Baubau. Selang beberapa jam diskusi ringan sambil menunggu kedatangan gubernur yang menginap di Hotel Zenith. Acara sarapan pagi dihadiri oleh seluruh tim gubernur yang terdiri dari kepala OPD, TGUPP dan Dewas serta Direktur Bank Sultra dan BPR Bahteramas. Selanjutnya, pukul 10.00 Wita diawali kunjungan kerja dengan melakukan peninjauan lokasi pembuatan patung Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin atau lebih dikenal Oputa Yi Koo. Rencana pembangunan patung tersebut dilakukan oleh Dinas Cipta Karya dengan anggaran direncanakan Rp 20 sampai Rp 30 miliar. Gubernur Ali Mazi mengatakan pembangunan patung Oputa yi Koo akan dilengkapi dengan bangunan museum. Di musem itu pengunjung dapat mempelajari sejarah Buton, khususnya mengetahui kegigihan perjuangan Oputa Yi Koo dalam melawan penjajah Belanda dengan bergerilya bersama para pengikut setianya. [caption id="attachment_532" align="alignnone" width="501"]<img class="wp-image-532 " src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2021/02/12.3-750x470.png" alt="Ali Mazi saat meninjau lokasi pembuatan jembatan BButon-Muna. Foto: Ewit/Kominfo Sultra" width="501" height="314" /> Ali Mazi saat meninjau lokasi pembuatan jembatan BButon-Muna. Foto: Ewit/Kominfo Sultra[/caption] “Kira-kira lokasi pembangunannya di area Kotamara yang kita tinjau tadi. Karena harus mempertimbangkan nilai estetikanya biar dilihatnya bagus karena ini akan menjadi icon, sebagai tempat kunjungan masyarakat, baik dalam maupun luar negeri,” jelas Ali Mazi kepada awak media. Meski belum disebutkan secara pasti letak pembangunan patung pahlawan nasional kebanggan Sultra itu, Ali Mazi memastikan anggaran pembangunannya sudah disiapkan. “Tahun ini telah dianggarkan perencanaannya dan 2022 akan dilaksanakan pembangunan patung tersebut,” kata Ali Mazi, Sabtu 30 Januari 2021. <strong>Bahas Peningkatan dan Perluasan Runway Bandara Betoambari</strong> Gubernur Ali Mazi didampingi Walikota Baubau, rombongan gubernur dan sejumlah pejabat pemerintah Kota Baubau, diantaranya Wakil Walikota, Sekretaris Kota dan beberapa Kepala OPD serta Forkopimda melanjutkan pertemuan di Gedung Pertemuan Kantor Walikota. Setelah itu, gubernur beserta rombongan didampingi Walikota dan jajarannya mengunjungi bandara Betoambari. Selama 20 menit gubernur berdiskusi dengan kepala bandara terkait peningkatan dan perluasan Runway bandara Betoambari. Ali Mazi meminta panjang landasan pacu pesawat dapat diperpanjang lagi hingga 3.000 meter dengan lebar 60 meter sehingga pesawat jenis Air Bus bisa masuk Baubau. [caption id="attachment_531" align="alignnone" width="501"]<img class="wp-image-531 " src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2021/02/12.2-750x478.png" alt="Gubernur Sultra saat melihat presentase peningkatan dan perluasan runway Bandara Betoambari. Foto: Ewit/Kominfo Sultra" width="501" height="319" /> Gubernur Sultra saat melihat presentase peningkatan dan perluasan runway Bandara Betoambari. Foto: Ewit/Kominfo Sultra[/caption] “Kalau cuma dilewati pesawat-pesawat kecil kapan mau untung orang? Jadi harus bisa dilewati air bus minimal jemaah haji bisa berangkat dari sini, itu yang tengah kita perjuangkan,” bbeber politisi NasDem itu. Agenda pertemuan tersebut, sebenarnya tidak masuk dalam rundown kegiatan kunjungan kerja Gubernur Ali Mazi. namun dianggap cukup penting maka pertemuan tersebut digelar di Bandara Betoambari. <strong>Walikota Baubau Presentasikan Polima</strong> Diawali dengan presentasi Walikota Baubau AS Thamrin terkait kontroversi konsep yang dibangun melalui disertasi doktoral walikota terkait Polima. Dalam Disertasi itu, AS Thamrin mendudukan konsep Bhinci-Bhincikikuli menjadi bagian dari dasar membangun konsep Polima atau lima po. Konsep Polima kemudian ditranskonsep dengan pancasila. Bahwa Polima merupakan lima dasar membangun masyarakat Buton : <ol> <li>Po-bhinci-bhincikikuli (salimg toleransi) yang diintepretasikan sebagai Ketuhanan Yang Maha Esa</li> <li>Po-Maamasiaka (saling menyanyangi) diinterpretasikan sila kedua yakni Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap.</li> <li>Po-meeaka (saling menanggung rasa malu dan berjiwa besar) diintepretasikan sila ketiga Persatuan Indonesia</li> <li>Po-angka angkataka (saling mengangkat harkat dan martabat) diintepretasikan sila keempat</li> <li>Po-piapiara (saling mengayomi) diinterpretasikan sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia</li> </ol> “Namun kemudian menjadi pertanyaan di masyarakat bahwa Bhinci Bhincikikuli adalah payung dari empat po diatas sehingga tidak bisa disejajarkan,” ungkap AS Thamrin. [caption id="attachment_530" align="alignnone" width="502"]<img class="wp-image-530 " src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2021/02/12.4-750x498.png" alt="Gubernur Sultra dan Wali Kota Baubau tinjau lokasi pembuatan patung pahlawan. Foto: Ewit/Kominfo Sultra" width="502" height="333" /> Gubernur Sultra dan Wali Kota Baubau tinjau lokasi pembuatan patung pahlawan. Foto: Ewit/Kominfo Sultra[/caption] <strong>Ali Mazi: Polima tidak Perlu Dipermasalahkan</strong> Selanjutnya Gubernur Sultra Ali Mazi memberi pencerahan bahwa Polima tidak perlu dipermasalahkan. Karena kedudukan budaya dan falsafah tidak perlu disejajarkan dengan disertasi. Disertasi adalah sebuah konsep ilmiah yang kedudukannya sebagai sebuah dasar keilmuan. Selain itu, Ali Mazi juga memberi pencerahan terkait disiplin dan ketaatan pejabat Kota Baubau karena pada pertemuan tersebut justru pemerintah provinsi yang banyak hadiri. Setelah pertemuan berakhir, dilanjutkan ishoma yang dilakukan di RM. Silvana. Sejam kemudian Gubernur Sultra beserta rombongan dan didampingi Walikota, Wakil Walikota, Sekda, kepala OPD dan Forkopimda melanjutkan peninjauan lokasi pembuatan jembatan Buton-Muna. Kegiatan itu dilakukan di Kecamatan Lea-Lea, Kelurahan Palabusa dilaksanakan selama dua jam.(<strong>Adv/*)</strong> <strong>Sumber: Kadis Kominfo M. Ridwan Badallah</strong><strong> Editor: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/zMULfO7AI44
Discussion about this post