<strong>PENASULTRA.ID, JAKARTA</strong> - Kehadiran Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mendapat sorotan dari banyak pihak. Di antaranya Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI). Menurut Ketua PB HMI Bidang Geostrategi dan Hubungan Internasional, Tri Alvian Machwana, dengan masuknya para TKA asal negeri Tirai Bambu itu jelas sangat menguntungkan bagi China. "Kalau hanya untuk uji coba kemampuan, kenapa jauh-jauh ambil dari China? Kan lebih baik melatih tenaga kerja kita sendiri. Kami melihat ini kelemahan dalam melakukan diplomasi ekonomi, China terlalu dominan sampai hal sekecil ini kita harus nurut sama mereka," tekan Alvian dalam keterangan persnya yang diterima <strong>Penasultra.id</strong>, Sabtu 10 Juli 2021. Sikap pemerintah yang tetap mengizinkan TKA China masuk, kata mahasiswa pasca sarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) ini telah melukai hati rakyat Indonesia. Sebab, hal itu berbanding terbalik dengan aturan yang diterapkan pemerintah kepada rakyat Indonesia yang dilarang berkegiatan di luar rumah. Sementara TKA China bebas keluar masuk. “Hal ini juga yang mereduksi kepercayaan rakyat pada pemerintah. Aktivitas rakyat dibatasi ketat, bahkan penjagaan menggunakan kendaraan aparat kepolisian dan militer. Tapi, TKA dari China malah masih bisa melenggang (masuk ke Indonesia),” sindir Alvian. Dalam menjalankan politik luar negeri, Indonesia memang diperhadapkan dengan tantangan pandemi Covid-19. Namun demikian, Indonesia harus tetap menjaga hubungan bilateral yang setara dan seimbang dengan negara lain. Di tengah pandemi, kata Alvian, seharusnya setiap negara harus saling mendukung dan menyatukan upaya guna mengatasi dampak buruknya terhadap perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat. Akan tetapi, hal tersebut tidak seperti apa yang China lakukan kepada Indonesia. "Demi mengamankan kepentingan strategis nasional di tengah pandemi, beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Di antaranya penguatan kerja sama vaksin, <em>travel corridor arrangement</em> dan pemulihan ekonomi nasional serta melanjutkan pembangunan strategis dan prioritas. Bukan penggunaan TKA," tegas Alvian. <strong>Penulis: Amrin Lamena</strong> <strong>Editor: Irwan</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/km1oIaPv7hw
Discussion about this post