“Saya ingin kamu (ORF) datang minta maaf secara langsung kepada mama saya karena sudah bikin mama saya susah dan menangis,” ujar MCA didamping MI.
Mendengar hal tersebut, baik ORF dan F dengan perasaan haru, menyatakan siap memenuhi segala permintaan korban.
“Insya Allah sesegera mungkin saya dan anak saya, akan menemui ibu dan keluarga korban. Termasuk, menanggung semua pengobatan korban,” ucap F.
Sementara itu, di sisi lain, AK, orang tua korban yang didampingi sang suami MI menghargai sikap tulus yang ditunjukkan oleh putranya.
AK menyebut, tidak banyak orang yang memilki sikap seperti itu di saat ia tersakiti ataupun teraniaya.
“Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Semoga semua mendapat hikmah dari Allah SWT,” tutur AK.
Dengan adanya kesepakatan yang dilahirkan di depan penyidik, AK pun secara terbuka menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim penyidik, Buser Polsek Poasia, Polres Kendari dan Polda Sultra.
Tak hanya itu, AK juga meminta kepada seluruh keluarga besarnya agar mengakhiri kasus ini. Sebab, menurut dia, dendam tak akan menyelesaikan masalah. Justru akan menimbulkan masalah baru dan penyakit hati.
Motif penganiayaan yang dilakukan pelaku juga sudah terungkap. Olehnya itu, AK dengan tegas meminta kepada pelaku dan orang tuanya tidak ingkar atas pernyataan mereka di secarik kertas yang sudah ditandatangani di hadapan penyidik.
“Semoga apa yang disahuti oleh orang tua pelaku dan pelaku sendiri hingga memegang lutut suami saya dapat direalisasikan sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka. Terpenting, kejadian ini tak akan terulang lagi di kemudian hari,” kata AK, sembari bergegas berangkat pulang kampung guna menjenguk sang ayah yang tengah dirawat intensif di rumah sakit.
Editor: Pyan
Jangan lewatkan video populer:



Discussion about this post