Suguhan gendang beleq, tarian dan ragam budaya lainnya membuka acara di pagi hari. Barisan kursi penuh terisi oleh tamu undangan yang hadir. Gemuruh tepuk tangan bersemangat menyambut momentum sekali setahun ini.
Riuhnya hari itu terdengar di setiap sudut karena pelayanan KB dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Seluruh tenaga lini lapangan, tenaga kesehatan, para kader, mitra kerja dan pemangku kepentingan terkait bahu-membahu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang datang.
Tenaga lini lapangan yang piawai dalam meyakinkan masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi. Tenaga kesehatan kompeten dalam memberikan pelayanan. Berbagai jenis alat kontrasepsi diberikan secara gratis dan siap digunakan. Tempat pelayanan yang nyaman, serta sesuai standar pelayanan penggunaan alat kontrasepsi. Jasa yang tiada terkira harganya demi masa depan bangsa.
Demi mencapai target, berbagai upaya dilakukan. Koordinasi dengan mitra kerja gencar dilakukan. Promosi melalui media terus dikencangkan. Tercapainya target pelayanan KB menjadi cermin dari kontribusi dalam mencegah stunting. Penggunaan alat kontrasepsi memberi jarak pada kehamilan.
Tentu hal ini akan berdampak pada kesehatan ibu dan bayi nantinya. Ibu yang melahirkan dengan jarak yang dekat, terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan terlalu banyak (4T) beresiko tinggi untuk melahirkan bayi stunting.
Pelayanan KB sejuta akseptor ini merupakan rangkaian dari Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30. Hampir setiap tahun, Harganas selalu dirayakan dengan meriah. Rangkaian acara diselenggarakan di setiap penjuru negeri. Tahun ini, perayaan puncaknya akan terpusat di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan pada 6 Juli nanti.
Kemeriahan ini akan kembali dirasakan setelah beberapa tahun kebelakang tidak diadakan karena pandemi Covid-19.
Discussion about this post