“Karena itu menurut saya sekarang ini sudah waktunya dalam hal untuk mensikapi bonus demografi harus berubah dong. Saya berharap tentang hal seperti ini masuk ke dalam visi misinya Presiden. Kalau menurut saya visi misi pembangunan manusia itu sudah dimulai oleh Pak jokowi itu mulai periode pertama revolusi mental,” ujar Hasto lagi.
Menurut Hasto kalau stuntingnya di bawah 8% pendapatan perkapita bisa 22% lebih tinggi dari pada sekarang. Hal itu keren.
“Itulah pembangunan manusia strategi berikutnya adalah mencerdaskan. Nah kritik saya ya kita ini hanya terpaku kepada physically. Stunting itu kan fisik juga, tinggi lah, otak itu juga masuk fisik. Tapi ada fungsi otaknya cerdas, tapi kan mental emotional disorder itu jangan diabaikan. Banyak juga orang tidak stunting tapi eror. Itu juga akan bermanfaat,” ujar dia.
Selanjutnya Hasto mengatakan kunci membangun keluarga itu ada di rencana awal berumah tangga.
“Membangun keluarga itu kuncinya. Jangan prewedding aja tapi pre konsepsi. Keluarga tangguh lansia tangguh ressielence. Kalau kita keluarga yang berkualitas itu yang mandiri, tentram, bahagia. Kalau saya masih belum bisa gembira ya karena lansia sekarang mayoritas ekonominya menengah ke bawah dan lansia sekarang mayoritas tidak punya tabungan, sedikitlah yang punya, 10% lah,” kata dia.
“Saya sering membagi lansia menjadi 4 kuadran, yang sehat dan punya tabungan, hebat itu keren. Kemudian yang sehat tapi nggak punya tabungan yah lumayan masih bisa disuruh-suruh kerja dikit lah. Kemudian punya tabungan tapi tidak sehat, masih bisa investasi. Tapi yang kuadran ke empat tidak sehat dan tidak punya tabungan. Maka sebetulnya memanage orang yang lemah itu menentukan suksesnya bangsa dan negara. Karena kalau yang lemah sudah termanage yang empat kan tidak perlu di manage sudah hebat. Itulah satu catatan penting untuk Respati ini bagus,” tegas Hasto.
Discussion about this post