Menurut M. Ayub, luka di pelipis dan bawah mata Farid masih memerlukan perawatan khusus. Rana Setiawan, meskipun sudah lebih stabil, juga masih memerlukan tindakan medis lanjutan.
“Kami serahkan semua pada dokter. Alhamdulillah, mereka dirawat dengan baik, bahkan dokter Mer-C yang bertugas di rumah sakit ini turut menangani,” ujar Ayub yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum UAR Pusat.
Tak ketinggalan, Ketua Umum UAR, H. Endang Sudrajat, juga turut memberikan perhatian terhadap kedua pasien korban laka lantas Tol Cipali itu.
Selasa sore Endang turut menjenguk bersama dua rekannya, H. Rohyadi dan Ustaz Safrudin (Oding). Mereka memberikan dukungan langsung dan memastikan kondisi para korban mendapatkan perhatian optimal.
Kecelakaan tragis yang menimpa Farid dan Rana terjadi pada Sabtu, 30 November 2024, di KM 92 Tol Cipali arah Jakarta. Selain mereka, Ja’far, sopir yang mengendarai mobil Avanza juga sempat dirawat tetapi sudah diperbolehkan pulang.
Kecelakaan tersebut merenggut nyawa Ketua Presidium Aqsha Working Group (AWG) Nur Ikhwan Abadi. Mereka berempat dalam perjalanan pulang dari Cirebon mengisi acara “Sosialisasi Fatwa MUI Boikot Produk Israel dan Afiliasinya” yang digagas Indonesia Halal Watch (IHW).
Discussion about this post