“Selama ini kalau untuk mandi dan mencuci kita pake air asin yang bersumber dari lubang batu maupun sumur,” aku lelaki usia 54 tahun itu.
Sebelum krisis air terjadi, La Ode Masyarakat mengaku, warga hanya bisa menikmati air bersih sebanyak dua kali mengalir sebulan.
Ia tidak mengetahui persis penyebab krisis air yang terjadi sudah tahunan itu, namun beberapa bulan lalu sudah ada perbaikan perpipaan tapi herannya, hingga saat ini air juga belum mengalir.
“Kami harap Pemda segera atasi krisis air ini. Kami tidak menuntut mengalir setiap hari. Dua kali seminggu juga sudah cukup,” harapnya.
Discussion about this post