Pj Gubernur Babel Dr. Suganda Pandapotan Pasaribu dalam paparannya menyampaikan, tantangan dalam menghapus kemiskinan ekstrem di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung antara lain yaitu penanganan kemiskinan masih parsial, belum terintegrasi dan belum dilakukan secara masif baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat serta swasta, kurangnya pemahaman stakeholders terkait kemiskinan ekstrem.
Berikutnya, masih ada anggapan kemiskinan adalah tugas Perangkat Daerah tertentu (Dinas sosial dan pemdes) sedangkan tantangan dalam penanganan stunting antara lain masih terbatasnya kapasitas pelaksana program, kualitas, pengelolaan dan penggunaan data dan belum selarasnya indikator dan target dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 dengan indikator dan target Kementerian/Lembaga.
Menurut Pj Gubernur, saat ini kondisi penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Babel sendiri sudah cukup baik. Provinsi Bangka Belitung menempati posisi ketiga terendah tingkat kemiskinan di Indonesia.
“Dengan adanya kegiatan roadshow ini, kami mengharapkan dukungan penuh pemerintah pusat untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Saya yakin dengan kerja keras dan kolaborasi bersama seluruh kepala daerah dan semua stakeholder, percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim akan dapat tercapai, bahkan lebih cepat dari target nasional,” kata Suganda.
Sementara itu dari hasil paparan Bupati/Walikota se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah dilakukan berbagai upaya dan inovasi dalam percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem seperti di Kota Pangkalpinang adanya inovasi Pelita Stunting (Peduli Ibu Bayi dan Balita Atas Stunting), dari Kabupaten Belitung inovasi Ambong (Asistensi dan Asupan Makanan Tambahan untuk Balita dan Ibu Mengandung), Kabupaten Bangka Tengah dengan inovasi Hidropenting (Hidroponik Peduli Stunting) dan inovasi-inovasi lainnya yang ada di setiap kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fazar Supriadi Sentosa mengatakan, butuh kerja keras kembali dari berbagai sektor, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota dan desa serta kerja sama dunia usaha dan dunia industri.
Fazar mengatakan, target percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem yang ingin dicapai dapat terealisasikan dan dengan kekuatan dan sinergitas bersama di lapangan serta komitmen Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, itu tidak sulit asal dapat bekerja bersama-sama.
Sumber: Media Center BKKBN
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post