Seminar ini diharapkan memberikan gambaran terkait karya-karya yang terpilih meraih penghargaan Adinegoro.
“Terpenting kemenangan dari Anugerah Jurnalistik Adinegoro merupakan contoh karya jurnalistik yang terbaik di Indonesia,” pungkas Rita Sri Hastuti.
Sementara itu, Sekjen PWI Pusat yang juga Ketua Panitia Pusat HPN 2023, Mirza Zulhadi menyebut penghargaan Adinegoro masih sangat berharga di dunia kewartawanan. Namun meski begitu, dirinya juga menyoroti banyaknya media cetak yang berguguran.
“Ternyata kita tangisi kawan-kawan yang mungkin kehilangan pekerjaannya dan tidak bisa melanjutkan profesinya, kepiawaiannya dalam menulis,” ucap Mirza dalam acara yang sama.
Menurut Mirza, media cetak berakhir sebenarnya tak perlu ditangisi karena akan bermigrasi ke suatu yang baru.
“Kalau dipersiapkan bagus bisa saja lebih maju dan lebih berkembang. Kalau di Adinegoro, media cetak tetap ada dan eksis, di sini kayak di Medan tetap eksis dan beberapa daerah juga begitu,” pesannya.
Ada tujuh kategori yang diperlombakan dalam Adinegoro. Menurut, Mirza, akan tetap dipertahankan bahkan mungkin ditingkatkan menjadi lebih semarak dan besar.
“PWI akan mendorong terus bagaimana anugerah ini menjadi sebuah kebanggaan, tradisi tentang sebuah kualitas, pencapaian dari karya-karya yang memang diharapkan akan terus bergulir ke depan dan semakin bertambah kekayaan warna jurnalistik Indonesia,” tutup Mirza Zulhadi.
Discussion about this post