“Peserta yang mengumpulkan karya finalnya ke panitia tersisa delapan tim saja, dan dipilih enam besar. Dewan Juri kemudian memilih tiga karya terbaik. Tiga peserta terbaik itu kemudian mempresentasikan rancangan mereka di depan Gubernur Sultra, lalu memilih juara pertama hingga ketiga,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi mengungkapkan, kekayaan dan keragaman potensi wisata yang dimiliki Sultra membuka peluang besar bagi terwujudnya kemajuan daerah apabila dikelola dengan baik.
Di sisi lain, pengembangan destinasi wisata Sultra masih dihadapkan pada berbagai tantangan, antara lain daya saing aksesibilitas, ketersediaan amenitas, ancaman penurunan kualitas lingkungan, transformasi digital dalam pemasaran, dan masih terbatasnya SDM pariwisata. Hal ini menyebabkan rendahnya minat swasta untuk berinvestasi langsung ke destinasi wisata.
“Untuk itu, pemerintah provinsi akan mempersiapkan pengembangan sebuah destinasi wisata yang memiliki keunggulan kompetitif maupun keunggulan komparatif secara nasional dan regional, yaitu Kawasan Pariwisata Terpadu Toronipa dan sekitarnya dengan pusat kawasan berada di Pantai Toronipa,” ujar Ali Mazi.
Lanjut dia, kawasan Toronipa akan dikembangkan melalui pola kolaborasi pentahelix dan keterpaduan program seluruh pemangku kepentingan yang terkait, baik di pusat dan daerah.
Discussion about this post