Tentunya, kata Firdaus, masyarakat sekitar Danau Toba harus berbenah diri dan meningkatkan lagi potensi-potensi sumber daya manusianya.
“Hal itu juga harus mendapat dukungan dari pemerintah dengan melakukan pembinaan dan pelatihan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Menurut Firdaus, ada banyak lagi ‘PR’ yang harus dibenahi oleh pemerintah dan masyarakat dalam memajukan wisata Danau Toba.
“Salah satunya sarana dan fasilitas penginapan seperti hotel terbilang sangat minim. Hal ini yang harus diperhatikan dan menjadi keseriusan pemerintah dan masyarakat jika ingin memajukan wisata Danau Toba,” cetus Firdaus.
Olehnya itu, Firdaus berharap, melalui Ekspedisi Geopark Kaldera Toba yang diinisiasi SMSI Sumut dapat mengangkat potensi-potensi keindahan Danau Toba ke publik.
“Melalui Ekspedisi Geopark Kaldera Toba, SMSI berkontribusi membangun image yang positif bagi Danau Toba, untuk dapat diketahui oleh masyarakat luas baik di lokal hingga mancanegara,” ucap Firdaus didampingi Ketua SMSI Sumut, Erris Napitupulu.
Ekspedisi Geopark Kaldera Toba akan berlangsung dari 4-7 Februari 2023. Adapun titik ekspedisi yang akan dikunjungi oleh ratusan jurnalis dan pengusaha media anggota SMSI adalah Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Samosir, Kota Siantar dan Kabupaten Serdangbedagai.
Ichan, peserta Ekspedisi Geopark Kaldera Toba dari Banten juga menikmati pemandangan alam Tapanuli Utara yang sangat indah ketika pesawat hendak mendarat.
Discussion about this post