Menurut keterangan anak korban, lanjut Putu, pagi itu anaknya bernama Jetina Boru Silitonga mendengar suara teriakan dari ibunya. Tapi kondisinya sedang mati lampu dan semua gelap. Anak itu tak bisa melihat pelaku.
Bahkan warga sekitar juga sempat mendengar teriakan korban dan langsung mendatangi lokasi kejadian. Namun begitu sampai di rumah, mereka sudah menemukan korban tergeletak di ruang tamu dalam kondisi tewas bersimbah darah.
Anak itu mengaku menurut sepengetahuan dia, orang tuanya tak punya masalah dengan orang lain. Dia juga tak mengetahui pelaku pembunuhan tersebut.
Polisi Berhasil Menangkap Pelaku
Usai pembunuhan itu, ESG merencanakan kabur dari wilayah itu. Rencananya, pemuda itu hendak melarikan diri menuju Kota Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel). Namun, usaha ESG harus terhenti karena Polisi terus bergerak cepat mencari pelaku.
“Pelaku berhasil kita tangkap kurang dari 24 jam melalui kerja keras Sat Reskrim Polres Asahan bekerja sama dengan Dit Reskrimum Poldasu. Tersangka kita amankan di jalan Sultan Serdang Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, saat naik becak dan ingin kabur melalui jalur penerbangan Bandara Kualanamo menuju Makassar,” ujarnya Kapolres.
Menurut pengakuan pelaku, tambah orang nomor satu di jajaran Polres Asahan ini, tersangka ESG melakukan hal itu seorang diri, sedangkan pisau sepanjang 30 Cm, itu milik ayahnya.
Discussion about this post