Menurutnya, kinerja Kadin Sultra sejauh ini belum optimal, bahkan belum ada prestasi yang menonjol dikarenakan penataan kelembagaan yang belum tuntas dan juga kapabilitas para pengurusnya.
“Kalau tinggal dua calon, saya secara pribadi mengatakan lebih layak pak Anton Timbang dari pada pak Mandi. Dari sisi jejaring, kemudian kemampuan membangun komunikasi dengan pemerintah juga penting,” beber Syamsir.
Kedepan, kata Syamsir, siapapun yang menjadi Ketua Kadin Sultra, haruslah memperkuat hal tersebut. Sebab, Kadin adalah bagian penting dari pemerintah, jadi dinamika ekonomi di daerah ini, selain ada sektor moneter dan fiskal juga ada sektor rill. Kadin harus bisa menjadi mitra pemerintah untuk bagaimana mendorong beberapa sektor-sektor ekonomi potensial dalam jangka panjang.
“Yang saya amati, pelaku usaha, terutama UMKM kita, banyak membentuk denyut nadi ekonomi di daerah. Dari sisi SDM, produksi dan pemasaran. Nah, kita harapkan Kadin bisa masuk ke tengah itu, bagaimana mengurai masalah yang dihadapi oleh para pelaku UMKM kita,” jelasnya.
Syamsir menilai, walau saat ini geliat industri terutama pelaku besar, baik itu investasi asing maupun dalam negeri yang bermodal besar sudah hadir, tetapi paling tidak Kadin harus hadir untuk membangun sinergitas. Bagaimana menghadirkan investasi yang sudah ada ini saling bersinergi dengan UMKM.
Discussion about this post