Hal senada juga dikemukakan Tsamara Amany Alatas. Ia menyebutkan, media baru sangat efektif untuk meningkatkan popularitas bagi tokoh dan partai politik.
“Seringkali topik-topik yang dibahas di Twitter, TikTok, dan media sosial lainnya kemudian diangkat jadi pemberitaan di media konvensional. Ini bukti bahwa media baru dapat memengaruhi media konvensional,” ujar Tsamara.
Meski demikian, Tsamara berpendapat, media baru tidak bisa jadi tulang punggung utama bagi tokoh dan partai politik. Hal tersebut lantaran pada beberapa tokoh dan partai politik tingkat elektabilitas yang diperoleh tidak berbanding lurus dengan popularitas di media sosial.
Pada diskusi tersebut, Aiman Witjaksono menekankan pentingnya kedua media tersebut.
“Tidak perlu kita memilih antara media baru atau media konvensional. Keduanya sama-sama perlu dimanfaatkan secara maksimal sesuai karakteristiknya masing-masing,” kata Aiman.
Ia juga menekankan pentingnya literasi digital pada era masa kini guna menyaring informasi dari kedua media tersebut.
Discussion about this post