PENASULTRA.ID, JAKARTA – Seminar dan penghargaan perdamaian dunia online yang digelar Yayasan Mahatma MK Gandhi bersama LSM perdamaian internasional, Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL) telah usai digelar pada 27 Maret 2022 lalu.
Dalam seminar tersebut menghadirkan para warga negara, kepala lembaga pendidikan, pemimpin agama, dan profesor hukum internasional dari empat benua untuk menegaskan solidaritas dalam mengambil tindakan-tindakan global untuk perdamaian.
Sejak didirikan pada 1989, setiap tahunnya, yayasan telah memberikan Penghargaan Mahatma MK Gandhi untuk Perdamaian Tanpa Kekerasan kepada para aktivis yang telah berkontribusi besar bagi perdamaian dan kemanusiaan global. Para pemenang diantaranya adalah, mantan Presiden AS, Jimmy Carter dan mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela.
Selain kedua tokoh dunia itu, penghargaan Mahatma MK Gandhi untuk Perdamaian Tanpa Kekerasan terus diberikan selama lebih dari tiga dekade. Beberapa diantaranya diberikan kepada Dr. Ronald L Adamat, Komisaris CHED dan Ven. Ashin Htavara, Sekretaris Jenderal Komite Perwakilan Semua Biksu Burma tahun ini sebagai pengakuan atas kontribusi mereka.
Dr. Ronald L Adamat diakui atas kontribusinya dalam mempromosikan pendidikan perdamaian di Filipina. Pada 2019, ia telah menyetujui pendidikan perdamaian wajib untuk semua universitas negeri dan kampus komunitas, dan menandatangani MOA dengan HWPL untuk mendistribusikan kurikulum pendidikan perdamaian di Filipina.
Ven. Htavara, di sisi lain, mendirikan dua perpustakaan perdamaian di Myanmar, berpartisipasi dalam Kantor World Alliance of Religions’ Peace (WARP) di Norwegia, dan memimpin kampanye mendukung hukum internasional untuk mengakhiri perang dan mempromosikan perdamaian.
Dalam pidato penerimaannya, Ven. Ashin menekankan bahwa negara tanpa perdamaian tidak dapat mengharapkan pembangunan berkelanjutan.
“Semangat non-kekerasan Gandhi masih hidup di Myanmar. Warga memerangi penindasan militer dengan gerakan non-kekerasan,” katanya seraya menyerukan LSM dan warga untuk memainkan peran dalam membawa perdamaian dan mengakhiri perang ke masyarakat internasional.
Discussion about this post