“Kalau kader orang biasa, para pengurus PDIP ini cepat mengambil tindakan, giliran menantu Jokowi, semua no comment”. “Katanya banteng, kok cemen?”. “Mundur saja jadi pengurus partai kalau kepada kader yang secara terbuka menyatakan dukungan kepada pasangan calon selain kepada Ganjar-Mahfud tidak berani!”.
“PDIP itu telah mengalami berbagai tekanan sejak orde baru saat Indonesia dipimpin mantan mertua Prabowo. Mengapa saat ini malah takut mengambil sikap?”. “Satu-satunya kader PDIP, sebagai pengurus partai yang berani menyatakan sikap dari seluruh kader di Indonesia Raya, hanya FX Rudy”.
“Maka daripada hanya mampu menyatakan no comment, atau fokus konsolidasi partai, lebih baik mundur saja”. “Orang yang takut menegakkan aturan partai, takut menyampaikan sikap berdasarkan aturan partai, tidak layak jadi pengurus PDIP”.
Ketakutan para pengurus menyatakan sikap partai sebagai bukti bahwa selama ini pengurus partai hanya sibuk dengan kepentingan diri sendiri dan keluarga dalam partai. Partai hanya digunakan tempat cari makan, dan akses terhadap kekuasaan.
Sementara saat partai butuh sikap, aturan ditegakkan, semua diam, bungkam, menghindar, menyelamatkan diri sendiri.(***)
Penulis adalah Kader PDIP, Pernah Koordinator Pemenangan Daerah Sumatra Utara 7 (Tapsel, Madina, Palas, Paluta, PSP) dan Penggerak Relawan di Tim Kampanye Daerah Jokowi-JK, 2014, Pernah Juru Bicara Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma’ruf Amin, 2019, Pernah disidang oleh Mahkamah Kehormatan DPP PDIP pasca aksi pengamanan palu sidang DPRD Sumut
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post