<strong>PENASULTRAID, JAKARTA</strong> - Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia atau Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis menyelenggarakan webinar bertema "Peran Pemuka Agama dan Rumah Ibadah dalam Penyelamatan Hutan Tropis di Indonesia" pada Jumat, 30 Agustus 2024. Fasilitator IRI Indonesia, Hayu Prabowo menjelaskan, webinar tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif pemuka agama dan rumah ibadah dalam upaya penyelamatan hutan tropis di Indonesia. "Hutan tropis merupakan aset penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan bumi, namun saat ini menghadapi ancaman serius seperti deforestasi dan degradasi hutan," kata Hayu dalam sambutannya. Dia juga mengatakan, hutan tropis di Indonesia merupakan salah satu kekayaan alam yang tak ternilai, namun keberadaannya semakin terancam oleh aktivitas manusia yang merusak. "Dalam upaya menyelamatkan hutan tropis, peran pemuka agama dan rumah ibadah menjadi sangat krusial. Mereka bukan hanya sebagai penjaga moralitas, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam mengedukasi dan menggerakkan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan," ujar Hayu. Sebagian besar dari hutan Indonesia adalah hutan hujan tropis yang tersebar di wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua, yang mewakili 10 persen dari hutan tropis yang tersisa di dunia. Dalam hal luas, hutan tropis Indonesia menempati urutan ketiga setelah Brasil dan Republik Demokrasi Kongo. Penggundulan hutan tropis merupakan krisis kehidupan manusia. Penggundulan hutan tropis menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Hutan tropis sangat cepat punah yang akan menghambat upaya pengentasan kemiskinan, perubahan iklim, konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan. Webinar ini menghadirkan Dr. Untung Suhardi seorang dosen di Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta dan Sekretaris Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam PHDI Pusat, sebagai pemateri. Dalam pemaparan materinya, Dr. Untung membahas peran penting agama dan rumah ibadah dalam menjaga kelestarian hutan tropis, serta strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya penyelamatan hutan. Untung juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam perlindungan hutan, seperti pembalakan liar, konversi lahan, dan ketidakstabilan politik. Namun, ia optimistis bahwa dengan sinergi antara rumah ibadah, komunitas, dan pemerintah, tantangan tersebut dapat diatasi. "Pengembangan ekowisata berbasis komunitas dan pelatihan keterampilan yang berkelanjutan dapat menjadi strategi baru dalam perlindungan hutan tropis di Indonesia," tambahnya. Pada akhir presentasinya, Untung menekankan pentingnya integrasi lembaga agama dan keagamaan dalam upaya perlindungan lingkungan. Rumah ibadah, menurutnya, harus dimanfaatkan sebagai pusat edukasi dan kampanye lingkungan, di mana nilai-nilai keagamaan dapat menginspirasi tanggung jawab manusia terhadap alam. "Sinergi antara agama dan lingkungan hidup adalah kunci untuk mencapai keberlanjutan kehidupan yang seimbang," pungkasnya. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/CWwpICQRm5M?si=ak-gxkTLEYHT9N8c
Discussion about this post