“Kenyataannya saat ini, Hijab yang dulu dianggap sebagai batasan, kini diakui sebagai bagian dari identitas yang justru memperkuat posisi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, karier, dan sosial,” terang Welya.
Menurutnya, sudah banyak perempuan berhijab membuktikan bahwa kain yang mereka kenakan bukan penghalang untuk meraih mimpi. Dari dunia politik, sains, hingga olahraga, sosok-sosok inspiratif muncul dan menunjukkan bahwa hijab tidak mengurangi kemampuan atau profesionalisme mereka.
“Di Indonesia sendiri, semakin banyak perempuan berhijab yang menduduki posisi penting di berbagai bidang. Mereka bukan hanya sukses secara individu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya tanpa takut akan stigma atau diskriminasi,” kata Welya.
Karena itu, Inisiator penggunaan hijab bagi Prajurit Muslimah di TNI dan Polri itu mengharapkan agar Hari Hijab Nasional menjadi pengingat bahwa pilihan untuk berhijab adalah bagian dari hak asasi manusia, sama seperti hak untuk menentukan jalan hidup.
“Ini adalah simbol kebebasan, bukan keterbatasan. Perempuan berhijab mampu berdiri sejajar, membuktikan bahwa nilai, kerja keras, dan dedikasi adalah kunci utama dalam meraih kesuksesan,” kata Welya.
Discussion about this post