Di tangan para penyelenggara negara seperti ini, Indonesia ke depan akan jauh lebih maju. Karena itu, pers sebagai pilar keempat demokrasi dan juga masyarakat jangan tinggal diam.
“Mereka harus mengawal betul setiap proses demokrasi agar berjalan secara benar pula,” kata Suprapto.
Sementara itu, Sekjen PWI yang juga Ketua Dewan Etik Mappilu PWI, Mirza Zulhadi mengingatkan para wartawan, khususnya anggota PWI untuk tidak “cuek” menyikapi perkembangan kehidupan demokrasi di Indonesia.
“Wartawan harus terus mengawal proses demokratisasi, termasuk rekrutmen penyelenggara Pemilu sampai pelaksanaan Pemilu, melalui pemberitaan-pemberitaan yang mencerahkan dan berkualitas. Ingat, pers juga memiliki fungsi edukasi, termasuk di dalamnya adalah edukasi politik,” ujar Mirza.
PWI sebagai sebagai organisasi profesi tertua dan memiliki anggota terbesar di Indonesia akan terus aktif untuk menciptakan kehidupan bernegara yang demokratis. PWI memiliki 16.000 anggota yang tersebar dari Sabang, Aceh sampai Merauke, Papua.
“Sebagai wartawan dia aktif mengawal demokrasi melalui tulisan, foto, video, atau produk jurnalistik lainnya. Tetapi sebagai warga Negara, wartawan juga bisa ikut menjadi penyelenggara Pemilu,” Mirza memungkasi.
Discussion about this post