Oleh: Rusdianto Samawa
Ada tempat tidak setuju cara berpikir Rocky Gerung dan Refly Harun. Kalau tidak setuju dengan mereka berdua, jangan persekusi. Apalagi bermain fisik. Kalau mau fear, harus ketemu mereka berdua. Silahkan berdebat adu gagasan, argumen dan retorika pemikiran.
Cara-cara kekerasan fisik dilakukan seorang yang melempar botol itu tanda sifat, karakter dan perilaku seperti Abu Lahap yang sangat pembenci dan menantang para mubaligh pendakwah Islam untuk dihukum dengan pedangnya.
Kehidupan sosial ekonomi dan politik pada rezim saat ini, sungguh prihatin cara mengelola demokrasi. Rezim yang gagal kelola sistem demokrasi, akan memakai cara-cara tidak benar untuk persekusi siapapun yang tidak bersetuju.
Sejarah persekusi 8 tahun ini, mewarnai alam demokrasi Indonesia. Mulai dari persekusi pikiran, marbot setelah pimpin salat diludahi, tentara membunuh rakyat, cendikiawan dihadang, aktivis ditangkap, nelayan diperas, buruh dipotong upah, budaya dieksploitasi, politik identitas dibatasi, masjid dikontrol, penceramah dibully, akademisi dipersekusi, wartawan diancam, dan masih banyak masalah-masalah lainnya.
Mengapa hal ini terjadi? apakah bangsa yang besar ini, sudah tak mampu kelola sistem demokrasi. Bahayanya, semua persekusi ini, merangsang kontraksi sosial antar sesama. Lambat laun, atas kejahatan persekusi lempar botol terhadap Rocky Gerung dan Refly Harun dapat merusak iklim perubahan sistem demokrasi.
Perubahan iklim demokrasi saat ini, diwarnai kejahatan korupsi, persekusi, kekerasan media massa, dan perundungan terhadap mental para pengkritik kebijakan negara.
Discussion about this post