Menurutnya, kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi yakni classroom mengenai DDT dan Angkutan Barang Berbahaya serta praktik di lapangan dengan penekanan pada pre tip inspection atau pengecekan membawa kendaraan.
“Materinya meliputi praktek lapangan, diakhiri ujian akhir AMT. Kegiatan ini di hadiri 34 orang, dari PT Elnusa Petrofin sebanyak lima orang, AMT Transportir Industri sebanyak 18 orang, AMT Skid Tank dan SPPBE sebanyak 11 orang,” ujar Rudi.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, DDT dan Angkutan Barang Berbahaya ini dapat membantu meningkatkan kesigapan dan keamanan para AMT untuk membangun budaya tertib berlalu lintas dan meminimalisir atau mencegah terjadinya kecelakaan.
“Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Pertamina sebagai perusahaan yang bergerak di bidang energi terutama dalam hal penyaluran BBM, kami berkomitmen untuk terus mengutamakan aspek HSSE di seluruh aspek operasional perusahaan,” Fahrougi menambahkan.
Discussion about this post