Menurutnya, bahan seragam karya siswa SMK yang akan dilaunching merupakan bantuan Pemprov Sultra melalui anggaran perubahan tahun 2023.
“Pada anggaran perubahan tahun 2023 lalu, dialokasikan anggaran sebesar 110 juta rupiah. Alhamdulillah tahun ini akan diperjuangkan dalam pembahasan bersama DPRD agar ditingkatkan besarannya,” beber Yusmin.
“Harga produksi karya para siswa kita juga di bawah pasaran, apabila di pasar Rp200 ribu, kami hanya sekitar Rp160 ribu. Semoga hal ini akan membantu meringankan. Disamping itu sekolah yang memproduksi masuk dalam BLUD, dimana nantinya sekolah akan mendapatkan premi dari penjualan,” ia menambahkan.
Ia mengatakan, filosofi pemberian merek A to B pada seragam putih abu-abu karya siswa yaitu A adalah Adaptable dalam hal ini para siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap dinamika perkembangan lingkungan strategis.
“Di era disrupsi ini kita harus cepat, merubah mindset konvensional menuju digital. Lalu, B yakni Brilian bermakna cemerlang, hebat, mengagumkan. Dalam hal ini para siswa diharapkan memiliki pola pikir dan tindakan yang cemerlang,” Yusmin memungkas.
Pada kegiatan tersebut, juga dilaksanakan sosialisasi pencatatan Hak Cipta, Paten, dan Merek oleh Kanwil Kemenkumham Sultra. Sebagai informasi, merek A to B akan didaftarkan di Kementerian berlogo pohon beringin tersebut.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post