“Lalu bagi para siswa SLB, kami juga menciptakan kesetaraan antar siswa. Merujuk UU 8 tahun 2016, para penyandang disabilitas mendapat hak untuk memiliki pekerjaan. Peluang bekerja di instansi pemerintah sebanyak 2 persen dan sektor swasta sebesar 1 persen dari total pekerja,” Andap menambahkan.
Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Yusmin mengatakan, kompetensi keahlian siswa yang dilombakan sebanyak 23 bidang lomba, terdiri 15 lomba untuk SMK dan 8 lomba untuk SLB meliputi bidang teknologi, teknik, tata kecantikan, pembuatan kabinet, pelayanan restoran, kue,pastry, confectionary, dan perawatan, kesehatan, serta sosial.
“Lomba ini akan diikuti oleh 62 siswa SMK, dan 25 siswa SLB yang masing-masing didampingi oleh 25 Guru, selanjutnya pemenang lomba akan mengikuti lomba pada tingkat nasional,” kata Yusmin.
Menurutnya, bahan seragam karya siswa SMK yang akan dilaunching merupakan bantuan Pemprov Sultra melalui anggaran perubahan tahun 2023.
“Pada anggaran perubahan tahun 2023 lalu, dialokasikan anggaran sebesar 110 juta rupiah. Alhamdulillah tahun ini akan diperjuangkan dalam pembahasan bersama DPRD agar ditingkatkan besarannya,” beber Yusmin.
“Harga produksi karya para siswa kita juga di bawah pasaran, apabila di pasar Rp200 ribu, kami hanya sekitar Rp160 ribu. Semoga hal ini akan membantu meringankan. Disamping itu sekolah yang memproduksi masuk dalam BLUD, dimana nantinya sekolah akan mendapatkan premi dari penjualan,” ia menambahkan.
Discussion about this post