Menurutnya, keberadaan sanggar seni dan perlengkapan budaya seperti pakaian adat sangat penting untuk meningkatkan daya tarik promosi budaya Sultra di TMII.
Saat ini, untuk melakukan kegiatan promosi, pihaknya seringkali harus meminta dukungan dari kabupaten-kabupaten di Sultra, baik dalam bentuk pengiriman penari maupun perlengkapan seni. Tetapi, hal ini dinilai tidak efisien dan kurang fleksibel.
“Sebenarnya, Badan Penghubung Sultra dapat mengambil peran lebih besar untuk mendukung kegiatan promosi ini. Jika sanggar seni dan perlengkapan promosi budaya seperti pakaian adat tersedia di Jakarta, kami tidak perlu lagi mengirimkan barang atau orang dari kabupaten. Dengan begitu, proses promosi bisa lebih efektif dan efisien,” ujar Mustakim.
Keberadaan fasilitas pendukung seperti sanggar seni di Jakarta juga akan memberikan peluang bagi masyarakat Sultra yang berada di ibu kota untuk lebih aktif berpartisipasi dalam melestarikan dan mempromosikan budaya daerah mereka.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa pengadaan fasilitas tersebut perlu segera direalisasikan.
“Kami sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dan pihak terkait untuk merealisasikan fasilitas ini. Dengan adanya sarana yang memadai, kami yakin Sultra bisa lebih dikenal di tingkat nasional, bahkan internasional,” Mustakim menambahkan.