PENASULTRAID, KONAWE SELATAN – Warkop Sasli Andoolo, satu-satunya warkop yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya para intelektual di jantung ibu kota Kabupaten Konawe Selatan.
Di antara aroma kopi robusta lokal dan hidangan khas seperti pisang goreng dan mie Sasli, berlangsung sebuah perbincangan inspiratif dalam podcast bertajuk “Ngopi Cerdas Bersama Ekspedisi Patriot UI” pada Senin, 10 November 2025.
Podcast ini dipandu oleh Lulu Il Asshafa, mahasiswi Universitas Indonesia sekaligus presenter dari Tim Ekspedisi Patriot Kementerian Transmigrasi RI.
Sementara, narasumber utamanya adalah Sipin Putra, Ketua Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia yang selama dua bulan melakukan riset dan pendampingan di sejumlah wilayah transmigrasi di Kabupaten Konawe Selatan, khususnya di Kecamatan Tinanggea, Andoolo Barat, Andoolo, Buke, Baito, dan sekitarnya.
“Kami menemukan bahwa wilayah eks transmigrasi di Konawe Selatan adalah cermin harmoni sosial dan ekonomi yang unik. Di sini, masyarakat pendatang dari berbagai daerah telah berakulturasi begitu baik dengan budaya lokal. Mereka hidup berdampingan, saling belajar, dan saling memperkaya,” ujar Sipin Putra membuka dialognya dengan tenang sambil menyeruput kopi hitam khas Sasli.
Dalam obrolan santai namun penuh makna itu, Sipin menceritakan beragam pengalaman timnya selama dua bulan di lapangan.
Ia menyoroti keragaman budaya yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat, mulai dari tradisi makan mosonggi bersama warga Tolaki, tarian lulo yang menjadi simbol persaudaraan, hingga kegiatan gotong royong yang memperlihatkan nilai-nilai kolektif khas daerah.
“Makan mosonggi dan lulo bukan sekadar tradisi hiburan, tapi simbol integrasi sosial antara warga lokal dan para transmigran. Ada nilai kebersamaan dan rasa saling memiliki yang kuat di sana,” terang Sipin.
Namun, di balik harmoni budaya itu, Sipin Putra juga mengungkap sejumlah persoalan penting yang perlu menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah. Salah satunya ialah permasalahan infrastruktur dan keterbatasan akses ekonomi yang masih dirasakan oleh masyarakat transmigran di Desa Trans Tolihe, Kecamatan Sangi-Sangi.



Discussion about this post