Advokasi dan kolaborasi kegiatan untuk mendukung program kesehatan prioritas seperti stunting, imunisasi dan respon wabah dan, pencegahan penyakit menular termasuk tuberkulosis dan penanganan hoaks kesehatan juga dilakukan oleh Pokja RCCE sepanjang 2024.
Dalam sesi dialog yang diselenggarakan Pokja RCCE pada Jumat 29 November di Jakarta, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Pokja RCCE dan menyampaikan komitmennya kedepan untuk memperkuat upaya pencegahan penyakit.
“Kami mengapresiasi komitmen dan dukungan Pokja RCCE. Keterlibatan masyarakat dalam pencegahan penyakit adalah hal penting yang perlu terus diupayakan. Partisipasi aktif, kontribusi bahkan kritik dari Pokja RCCE menjadi masukan berarti bagi Kementerian Kesehatan. Pokja RCCE mampu melihat tantangan langsung di lapangan dan kemudian memberikan alternatif solusi untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” papar Budi Gunadi.
“Saya berharap Pokja RCCE akan terus bekerja bersama Kementerian Kesehatan selama lima tahun kedepan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pokja RCCE sekaligus Spesialis Perubahan Perilaku dan Sosial, UNICEF Indonesia, Rizky Ika Syafitri menyampaikan keberpihakan Pokja RCCE pada kesehatan masyarakat. Pihaknya membuka diri untuk berkolaborasi dengan banyak pihak termasuk swasta untuk dapat mendukung upaya pencegahan.
“Indonesia adalah negara dengan 270 juta jiwa, masalah kesehatan tidak bisa ditangani tanpa kontribusi banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta. UNICEF Indonesia dan Pokja RCCE akan terus mendukung upaya pencegahan penyakit melalui berbagai kegiatan advokasi, capacity building dan pemberdayaan masyarakat. Edukasi dan promosi kesehatan menggunakan teknik IPC adalah salah satu bentuk nyata dukungan kami. Kader kesehatan, guru, tenaga kesehatan, dan remaja memiliki potensi besar untuk memotivasi warga dan siswa untuk hidup sehat,” bebernya.
Discussion about this post