“Umrah gratis untuk masyarakat harus terukur, kalau bicara masyarakat Konawe waduh repot nanti, nda cukup kita punya uang. Saya mau mengingatkan pada paslon hati-hati dalam menetapkan logikanya kita. Mandatori kesehatan 10 persen, pendidikan 20 persen, infrastruktur 30 persen, apa iya, logis ada dalam struktur APBD kita mau tempatkan,” kata Harmin.
Penjabat (Pj) Bupati Konawe itu lantas menyebut bahwa APBD akan habis sebanyak Rp500 miliar hanya untuk membiayai ketiga program dari paslon nomor urut 2 tersebut.
Menjawab pertanyaan itu, Rusdianto mengungkapkan bahwa pihaknya telah menghitung biayai program pengadaan mobil, blokgrant dan umrah gratis 1000 orang.
Kata dia, ketiga program itu hanya akan menyerap APBD sebesar Rp150 miliar saja.
“Itu selama lima tahun,” timpal Rusdianto seraya mengajak semua pihak agar tidak pesimis dengan program yang mereka bawa. Sebab, dengan investasi yang ada di Kecamatan Routa akan bisa menambah pendapatan daerah untuk biaya program mereka jika terpilih.
Pasangan nomor urut 3 kembali menanggapi jawaban pasangan nomor urut 2. Harmin mengatakan, dari sisi hitungan biaya pasangan nomor urut 2 dimungkinkan dapat diwujudkan. Namun menurutnya, pemberian mobil ini bukanlah program yang pro rakyat.
“Ini kita masuk dalam belanja pegawai, hati-hati pak kita jangan terjebak dengan belanja pegawai karena kita ada regulasi yang mengatur angka belanja pegawai kita. Saya pernah menjadi bupati, saya melihat penetapan APBD itu terlalu optimis tapi tidak tercapai karena banyak program-program yang tidak pro rakyat. Ini yang harus kita perbaiki,” kata Harmin yang juga adalah Ketua DPC Partai Gerindra Konawe.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post