“Sementara untuk membiayai mobil satu desa kelurahan ini kita hanya menggunakan uang Rp13 miliar setiap tahun karena ini kita alokasikan selama 5 tahun. Tidak dibelanjakan satu kali satu tahun 348 mobil tapi kita klasifikasikan 5 tahun selama masa jabatan,” papar Rusdianto.
Paslon nomor urut 1 lalu diberikan kesempatan untuk kembali menyanggah jawaban dari paslon nomor 2. Syamsul berujar, para kepala desa dan lurah harus bersabar karena tidak satu kali pengadaan mobil dalam setahun.
Menurut dia, pengadaan mobil ini dapat dimungkinkan. Namun, tergantung dari kondisi APBD. Pasalnya, kata Syamsul, masih ada belanja-belanja lainnya yang perlu diprioritaskan seperti sektor pendidikan yang diwajibkan 20 persen dan sektor kesehatan wajib minimal 10 persen.
Pada kesempatannya, pasangan calon nomor urut 3, Harmin dan Dessy juga menyoroti program tersebut. Tak hanya soal pengadaan mobil, Harmin mempertanyakan soal program blokgrant dan umrah gratis.
“Umrah gratis untuk masyarakat harus terukur, kalau bicara masyarakat Konawe waduh repot nanti, nda cukup kita punya uang. Saya mau mengingatkan pada paslon hati-hati dalam menetapkan logikanya kita. Mandatori kesehatan 10 persen, pendidikan 20 persen, infrastruktur 30 persen, apa iya, logis ada dalam struktur APBD kita mau tempatkan,” kata Harmin.
Penjabat (Pj) Bupati Konawe itu lantas menyebut bahwa APBD akan habis sebanyak Rp500 miliar hanya untuk membiayai ketiga program dari paslon nomor urut 2 tersebut.
Menjawab pertanyaan itu, Rusdianto mengungkapkan bahwa pihaknya telah menghitung biayai program pengadaan mobil, blokgrant dan umrah gratis 1000 orang.
Discussion about this post