“Dipake oleh salah satu panitia lelang yang namanya Farid Unsu, yang sering mengambil perusahaannya orang dan dia lelang sendiri dengan server mereka sendiri,” ucapnya.
Atas tindakan para oknum ‘mafia’ tender di ULP Muna ini, Ramaddan meminta agar Kejaksaan tinggi (Kejati) Sultra segera membongkar aksi oknum ‘mafia’ yang menurutnya aksi tersebut sudah mendarah daging.
“Percuma lelang, ala-ala saja lelang tapi tidak pernah sesuai prosedur, mereka sudah punya perusahaan sendiri, mereka lelang sendiri, bikin sendiri berita acara penawarannya. Kelakuan sudah sering dilakukan dari tahun ke tahun,” beber Ramaddan.
Ulah ULP Muna ini, kata Ramaddan sudah pernah dilaporkan di Kepolisian Daerah (Polda) Sultra, namun sampai saat ini laporan tersebut belum ditindaklanjuti.
“Alasan mereka (oknum di ULP Muna) katanya kalau polisi dan jaksa gampang diatur, jawaban ULP dan Kadis PU Muna seperti itu. Itu Kadis PU bicara dengan saya, yang mereka takut cuma KPK, kalau jaksa alasannya, ah bisa diatur,” cetus Ramaddan.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) ULP Muna, Taufik yang dikonfirmasi membenarkan adanya aksi keributan di kantor ULP Muna atas dugaan ketidakpuasan dari peserta tender.
“Setelah kita tanya anggota, ternyata yang ribut bukan peserta tender. Ada pihak lain yang ribut,” aku Taufik.
Discussion about this post