“Gampang saja variabelnya bisa dilihat data yang diakses lewat media bagaimana Antam berupaya berkontribusi kepada infrastruktur yang dapat menjadi pendongkrak aktivitas ekonomi masyarakat yang ada di sekitar Antam,” tutur Gafar.
Gafar lalu mencontohkan beberapa kontribusi positif yang telah dilakukan Antam. Diantaranya, pembangunan tribun di Desa Tapunopaka sebagai sarana pengembangan kegiatan masyarakat pada 2022.
Kemudian, adanya bantuan perbaikan pelabuhan tambat labuh TPl Molawe yang fungsinya dirasakan langsung masyarakat nelayan sebagai tempat bongkar muat hasil nelayan yang secara bersamaan pula membuka akses wisata ke Labengki.
“Ini bukti. Artinya, Antam menjalankan pakta integritasnya meningkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat. Dari segi pendidikan juga Antam berkontribusi. Bisa cek ke Dinas Pendidikan, bahkan saat Covid-19 Antam juga sangat antusias membantu pemerintah. Kita bukan memuji tapi sebagai akademisi harus memberi support kepada perusahaan negara, itu kewajiban kita selagi masih di jalan yang benar,” beber Gafur.
Untuk itu, pria yang juga berprofesi sebagai pengacara muda asal Konawe Utara ini mengimbau masyarakat mendukung kehadiran PT Antam. Sebab, menurut dia, bangsa yang besar ketika BUMN nya juga besar.
“Jadi tudingan Antam merusak alam gak benar, justru Antam hadir saat ini untuk memperbaiki bekas garapan para penambang ilegal. Kita support Antam. Yang harus kita lawan hari ini dan seluruh stakeholder Konawe Utara adalah pelaku mafia tambang ilegal yang berkontribusi merusak alam Bumi Oheo baik yang ada di blok Mandiodo, Morombo dan Matarape. Sebab selain merusak alam mereka sudah pasti tidak bayar pajak,” papar mantan ketua HIPPMA Konut itu.
Discussion about this post