PENASULTRA.ID, KONAWE KEPULAUAN – PT Gema Kreasi Perdana (GKP) menyalurkan bantuan yang diberi tajuk Bingkisan Ramadan BerGEMA kepada masyarakat Wawonii terkhusus warga lingkar tambang.
Sekira 1.700 bingkisan dibagikan kepada 14 desa lingkar tambang baik yang ada di Kecamatan Wawonii Tenggara juga Wawonii Selatan.
Bingkisan tersebut mulai disalurkan secara bertahap di masing-masing desa sejak 5 hingga 7 April 2023.
“Bingkisan Ramadan BerGEMA ini merupakan bentuk kepedulian PT GKP kepada masyarakat lingkar tambang, sehingga bisa merasakan kehangatan dan bisa melaksanakan Ramadan dan Idul Fitri dengan suka cita,” kata Ketua Pelaksana Kegiatan, Andiman dalam keterangannya, Jumat 7 April 2023.
Andiman mengungkapkan, sasaran utama penerima bantuan ini adalah janda dan lansia. Pendataan jumlah penerima manfaat, bekerjasama dengan pihak desa. Jadi jumlah bingkisan lebaran, disesuaikan dengan data yang disampaikan oleh pihak desa.
Jumlah bingkisan tahun 2023 ini mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Jika pada kegiatan Ramadan tahun lalu hanya sebanyak 1.200 bingkisan. Tahun ini bertambah 500 bingkisan. Demikian juga jumlah desa. Pada tahun ini sebanyak 14 desa, sementara sebelumnya hanya 10 desa yang dapat disentuh.
Camat Wawonii Tenggara, Iskandar menyampaikan apresiasinya atas berbagai kegiatan yang dilaksanakan PT GKP selama Ramadan 1444 H. Dengan berbagai kegiatan yang dijalankan, kata dia membuat suasana Ramadan tahun ini lebih semarak.
“Sebagai pemerintah, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan bingkisan lebaran ini, sehingga masyarakat terkhusus penerima manfaat bisa merasakan puasa dan Lebaran dengan rasa gembira,” ujar Iskandar.
Banjir Apresiasi
Dalam hal pendataan warga penerima bantuan, Iskandar memastikan adalah masyarakat yang benar-benar yang layak mendapatkannya. Tak pelak, sejumlah warga penerima asas manfaat pun memberikan apresiasi yang tinggi.
“Terima kasih GKP atas bantuan paket ini. Semoga GKP terus maju dan berkembang,” tutur Muhammad B, warga Desa Sukarela Jaya usai menerima paket Ramadan BerGEMA di Balai Desa Sukarela Jaya.
Erna dan Muria, warga desa Roko-Roko juga menyampaikan hal serupa. Menurut keduanya, bantuan ini sangat berarti bagi mereka.
“Alhamdulillah, terima kasih semua, terima kasih GKP, semoga terus memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Muria yang diamini Erna yang berada disampingnya.
Taleba Nonci, tokoh masyarakat Nambo Jaya juga tak ketinggalan. Ia mengucapkan terima kasih atas bantuan paket Ramadan GKP.
“Mudah-mudahan (PT GKP) tetap jaya dan terus berada di sini, karena kehadirannya benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Mihdar, tokoh Pemuda Wawonii Selatan juga menyampaikan hal senada. Kata dia, bantuan yang diberikan ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas GKP. Hal itu, menurut dia, adalah komitmen PT GKP sejak kehadirannya di Wawonii.
“Bukan kali ini saja, bantuan sudah dilakukan sejak awal kehadiran perusahaan dalam berbagai sektor. Terima kasih GKP,” ujar dia sambil mengacungkan jempol.
Aderman, tokoh masyarakat Mosolo Raya juga demikian. Menurut dia, GKP terus berkontribusi pada hampir semua sektor, baik infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan juga sosial keagamaan.
“Insya Allah, kegiatan-kegiatan serta program yang dilakukan GKP melalui program CSR termasuk paket Ramadan ini banyak memberi manfaat bagi masyarakat,” kata dia.
Lomba Ramadan BerGEMA
Selain kegiatan Ramadan BerGEMA, PT GKP juga mengadakan sejumlah lomba. Lomba-lomba tersebut diantaranya, lomba menyanyikan lagu-lagu Islami, busana muslim, azan dan lomba bacaan surat-surat Alquran pendek.
“Ini upaya kita agar Ramadan tahun ini lebih semarak dan lebih hidup. Kita mulai dengan bazar Ramadan, paket sembako, lomba-lomba dan Insya Allah nanti ditutup dengan salat Idul Fitri,” ungkap Andiman, Ketua Panitia Pelaksana.
Diketahui, berbagai lomba bernuansa Islami telah dilaksanakan di Desa Sukarela Jaya, tepatnya di panggung bazar yang berlokasi hanya sepelemparan batu dari Pelabuhan Sukarela.
Saat menjelang buka, masyarakat bisa ngabuburit sambil mencari takjil berbuka. Malam selepas tarawih, masyarakat bisa kembali ke lokasi untuk menyaksikan berbagai lomba.
Hampir semua lomba dibuka untuk masyarakat umum, termasuk anak usia sekolah dasar hingga menengah atas. Sementara lomba busana muslim, diisyaratkan pesertanya hanya siswa SMP, SMA dan juga masyarakat umum.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post