“Ini akan menjadi kota baru. Bayangkan saja kalau hingga tahap ketiga perusahaan membuka lapangan pekerjaan hingga 30 ribu, belum lagi dengan anak dan istri bisa dikatakan berjumlah 100 ribu,” ujar Saleh.
Ia mengatakan, rencana pembangunan industri ini akan dilakukan di tiga kecamatan yakni Kecamatan Tolala, Kecamatan Batu Putih dan Kecamatan Pakue. Namun ada beberapa kendala karena ada lokasi rencana pembangunan smelter yang masuk dalam kawasan hutan lindung.
“Kami berharap pemerintah bisa mendukung dan membantu kami, karena ini ada kawasan yang masuk dalam kawasan hutan lindung,” Saleh menambahkan
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sultra, Ali Mazi mengapresiasi rencana PT Terra Paradisaea. Apalagi statusnya perusahaan nasional yang tentunya harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Sebagai seorang kepala daerah, Ali Mazi yakin bahwa kehadiran investor akan memberikan angin segar.
“Saya pasti bantu. Kalau masalah hutan lindung nanti kita lihat RTRW. Saya pasti akan bantu kalau perlu sampai ke kementerian karena niatnya baik. Asalkan PT Terra ini serius, punya anggarannya dan mau kerja, jangan sampai saya sudah jor-joran lalu berhenti,” kata Ali Mazi.
Untuk mempercepat proses pembangunan industri tersebut, kata Ali Mazi, jika memungkinkan ia akan mengeluarkan izin sementara. Ali Mazi juga mengimbau kepada seluruh warga untuk tidak menghalangi ketika ada investor yang akan masuk.
“Investor ini kan masuk untuk kepentingan warga. Kehadiran mereka untuk warga kami imbau jangan halangi kalau dihalangi kapan akan tumbuh dan berkembang daerah itu, tumbuh dan berkembangnya daerah itu tergantung kalau ada investor masuk,” ujar Ali Mazi.
Discussion about this post