PENASULTRA.ID, MOROWALI – Langkah Ketua DPRD Morowali, Kuswandi bersama tim terpadu yang melakukan penutupan aktivitas terminal khusus (Tersus) atau jetty PT Tiran Indonesia di Desa Matarape, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) akhir bulan lalu, kandas.
Pasalnya, informasi yang berhasil dihimpun di lokasi hingga Rabu 4 Mei 2022, aktivitas pemuatan ore nickel ke kapal tongkang masih berlanjut. Tak berhenti.
Mengetahui kondisi tersebut, Ketua Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Morowali, Ikhsan Arisandhy kembali angkat suara.
Menurut Ikhsan, apa yang dilakukan oleh PT Tiran Indonesia menunjukkan arogansi dan ketidakpedulian terhadap peringatan dari Pemda dan DPRD Morowali.
“Itu sudah membuktikan apa yang saya katakan sebelumnya, perusahaan tersebut tidak memiliki itikad baik dan terkesan tidak peduli,” ujar Ikhsan, Jumat 6 Mei 2022.
Dengan melihat sikap perusahaan yang seperti itu, kata dia, tak ada pilihan lain maka Pemda maupun DPRD Morowali harus berani mengambil langkah lebih tegas lagi.
“Sikap perusahaan itu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Karena ini menyangkut nama baik dan kepentingan daerah,” tegas alumni Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo (UHO) itu.
Jika Pemda ataupun DPRD Morowali tidak merespon lebih lanjut, kata Ikhsan, hal ini akan makin menimbulkan isu liar di tengah masyarakat. Mengingat, sebelumnya Humas PT Tiran, La Pili mengungkap telah ada pertemuan dan kesepakatan antara Pemda Morowali dan pihak perusahaan milik mantan Menteri Jokowi itu.
“Padahal kan kami sudah ingatkan, bahwa tidak seharusnya ada kesepakatan apapun untuk satu aktivitas yang ilegal,” tekan Ikhsan.
Discussion about this post