“Untuk itu, kami terus berikhtiar dan komit PULDAPII dapat memberikan kontribusi maksimal agar pilar bangsa ini semakin kuat dan tangguh untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” tambah Ustaz Basuni Iskandar.
Di antara yang menjadi fokus utamanya adalah bagaimana menjadikan lulusan pesantren di bawah naungan PULDAPII yang bermanhaj Ahlussunnah wal Jama’ah harus memiliki kompetensi yang unggul.
“Kami menyusun program-program kurikulum agar lulusan sekolah, madrasah atau pesantren yang menginduk pada Departemen Agama menunjukkan prestasi menjanjikan Alhamdulillah lulusan lembaga pendidikan anggota PULDAPII semakin banyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) unggulan, seperti Universitas Indonesia (UI) ITB, IPB, Universitas Diponegoro (UNDIP),” ungkap Ustadz Basuni.
“Selain ada yang Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Universitas Padjajaran (UNPAD), dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit juga yang mendapatkan beasiswa dari negera Timur Tengah antara lain di Madinah, Riyadh, Mesir, Turki dan Yordania,” lanjut dia.
Melalui pembinaan yang simultan dilakukan di lembaga pendidikan, Ustaz Basuni menyebutkan ada 21 pesantren yang telah berhasil melewati akreditasi persamaan (Mu’adallah) dengan Universitas Islam Madinah (UIM) sehingga santri bisa langsung melanjutkan ke jenjang Sarjana (S1) melalui ijazah dan pengantar lembaga serta mendapatkan prioritas utama tanpa harus melalui berbagai tahapan ekstensi bahasa lagi.
Di antara pesantren yang telah mu’adallah tersebut yaitu Islam Al Irsyad Tengaran (Semarang), Al-Andalus (Bogor), Al-Wafi Islamic Boarding School (Depok), Future Gate Islamic Boarding School (Bekasi), Pesantren Al-Lu’lu’ wal Marjan (Magelang), Ibnu Abbas As Salafy (Sragen), Imam Syafi’I (Aceh), dan Al Binaa Islamic Boarding School Pebayuran (Bekasi).
Selain itu, Ma’had Ihya As Sunnah (Tasikmalaya), Ma’had Al Ma’tuq (Sukabumi ), Ma’had Al Ukhuwwah (Sukoharjo), Ma’had Ibnu Taimiyah (Bogor), Al Furqon (Magelang), Al Furqon Paser, Rahmatika Al Atsari (Subang), Wisata Al Islam (Jonggol), Cahaya Islam (Papua), Minhaj Shahabah (Bogor) dan Hidayatu Sunnah (Majalengka).
Tiap tahun secara berkala, menurut Sekjen PULDAPII, tim dari Universitas Madinah mengunjungi sejumlah pesantren di berbagai daerah. Hal ini semakin membuka kesempatan bagi pesantren-pesantren mendapatkan akreditasi tersebut.
Discussion about this post