Pelatihan ini dilaksanakan untuk melatih dan menambah kemampuan jurnalis mengenai keselamatan dan kesetaraan gender.
“Dengan materi-materi kunci seperti menangani diskriminasi, hak jurnalis dan keamanan gender. Kemudian pelecehan seksual di tempat kerja, pengarusutamaan gender, keamanan di lapangan serta merancang kampanye gender,” kata Rosniawati, Sabtu 8 Oktober 2022.
Menurutnya, para peserta diminta untuk berdiskusi soal pengucilan dan diskriminasi gender yang masih terjadi di ruang redaksi. Termasuk bagaimana menghadapi berbagai diskriminasi tersebut, khususnya bagi jurnalis perempuan.
“Kemudian pengetahuan dan keterampilan ini bisa disebarluaskan kepada rekan kerja dan komunitasnya,” ujar Rosniawati.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari peserta. Salah satunya Sitti Harlina. Ia mengaku senang bisa terlibat dalam pelatihan ini.
“Saya lebih paham. Sebenarnya kita punya tugas yang sama antara jurnalis laki-laki dan perempuan. Terus kita juga tahu hak-hak kita sebagai jurnalis. Yang lebih penting, sebagai jurnalis kita harus mementingkan keselamatan diri karena tidak ada berita yang seharga nyawa,” kata Lina.
Discussion about this post